Erick Thohir dan Sri Mulyani Bahas Merger Anak Usaha Pertamina dengan Geo Dipa

29 Oktober 2022 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri Gala Dinner 70th Kalla Anniversary and 44th Bukaka di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri Gala Dinner 70th Kalla Anniversary and 44th Bukaka di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir memberi sinyal telah membahas rencana merger perusahaan negara di sektor energi panas bumi alias geothermal. Erick berencana mengkonsolidasikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT PLN Gas dan Geothermal dengan PT Geo Dipa Energi (Persero).
ADVERTISEMENT
Erick menekankan bahwa pengembangan energi baru terbarukan (EBT) ini harus dijalankan dalam sektor panas bumi. Ini sebagai langkah menunjukkan pemerintah tidak serta merta mengikuti kemauan asing.
“Di Kemenkeu ada aset Geo Dipa. Sudah ada pembicaraan dengan Ibu Menkeu (Sri Mulyani) mengenai hal ini, tapi perlu ada konsolidasi,” ujar Erick saat ditemui usai acara HUT Kalla Group di Hotel Kempinski Jakarta, Jumat malam (29/10).
Pengelolaan panas bumi nasional oleh PT Pertamina Geothermal Energy. Foto: Dok. Pertamina
PT Geo Dipa adalah perusahaan BUMN di industri geothermal dan juga sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan.
Erick menyebut pemerintah perlu mempertimbangkan beberapa faktor untuk mengambil kebijakan ini, seperti biaya produksi yang naik. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen, makin tingginya daya beli masyarakat menunjukkan bahwa mereka semakin memerlukan listrik.
ADVERTISEMENT
“Merger atau akuisisi itu opsi corporate action (atau aksi korporasi), kita harus pastikan yang namanya EBT harganya lebih mahal. Siap tidak kita memaksakan beli listrik mahal, belum tentu semua mau,” katanya.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani groundbreaking Geo Dipa PLTP unit 2 Dieng dan Patuha. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Untuk mengembangkan hydropower, Erick memperkirakan implementasinya akan berjalan 8 tahun lagi, Oleh karena itu, salah satu potensi energi yang dapat dikembangkan pemerintah saat ini adalah Geothermal.
“Keberlanjutan pertumbuhan energi harus dilakukan. (Potensi) EBT ada angin, matahari, ada base load yaitu geothermal dan hydropower,” sambungnya.
Menurut Erick, ada peluang sinergi apabila ada aset PLN yang menarik dan memiliki usaha geothermal. Jika ada aset yang bagus sesama perusahan BUMN, kenapa tidak disinergikan.
“Ada potensi di Geothermal di mana 24 giga potensinya, dengan Pertamina fokus dengan renewable energy. Pertamina Geothermal Energy juga memperkuat fondasi keuangan, dari 800 megawatt dinaikkan menjadi 1 gigawatt perlu dana. Ini kita lakukan November,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT