Erick Thohir Dorong Bioetanol Jadi Alternatif Pengganti BBM Subsidi

11 Juli 2024 9:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa pemerintah akan mendorong penggunaan bioetanol sebagai alternatif pengganti bensin. Langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi polusi udara yang masih menjadi polemik sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
"Ini menjadi bagian solusi kita juga hadapi polusi udara yang terus jadi polemik sampai hari ini. Kalau nanti ada mobil listrik dan bioetanol kan polusi udara makin baik," kata Erick di Istana Negara Jakarta, Kamis (11/7).
Erick optimistis, penggunaan bioetanol ini akan diteruskan oleh Presiden terpilih yaitu Prabowo Subianto ketika memimpin Indonesia pada Oktober 2024. "Saya yakin pemerintah ke depan Pak Prabowo meyakini bioetanol ini menjadi salah satu solusi," ujarnya.
Erick mengatakan bahwa produksi BBM campuran bioetanol ini ditargetkan capai 700 ribu ton per tahun. Karena itu, pemerintah ke depannya akan fokus produksi bioetanol dengan komoditas gula.
"Memang kalau dilihat sendiri kan bioetanol yang dibutuhkan dalam jangka pendek ini kalau kita mau baik, itu butuh 700 ribu," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara pabrik PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Surabaya, Jawa Timur, bisa memproduksi 30 ribu ton BBM bioetanol per tahun dan telah disalurkan ke hampir 86 pom bensin di Jawa dengan status trial.
"Artinya perlu percepatan produksi, sedangkan Enero baru 30 ribu per tahun produksinya. Masih banyak kesempatan bagi kita untuk membangun. Dan kita harus memiliki udara lebih biru," ujarnya.
Selain itu, pemerintah mendorong pengembangan bioetanol melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Merauke. Terkait rencana pemerintah mengembangkan industri gula dan bioetanol Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Erick mengatakan bahwa tidak hanya dilakukan di sana. Ada beberapa fasilitas atau tempat yang sudah tersedia di tahun ini.
"Ada dua yang didorong di Merauke, PSN dan juga ada KEK yang dikelola BUMN, jadi ada sektor swasta dan BUMN yang produksi percepatan," ujarnya.
ADVERTISEMENT