Erick Thohir Gandeng IFC Perbaiki Kualitas Direksi dan Komisaris Perusahaan BUMN

13 Juli 2020 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tamu berfoto bersama di depan logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tamu berfoto bersama di depan logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menggandeng International Finance Corporation (IFC) untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) dalam peranan Direksi dan Dewan Komisaris perusahaan negara. IFC merupakan organisasi anggota Bank Dunia.
ADVERTISEMENT
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama oleh Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto dan Regional Director IFC East Asia & Pacific Vivek Pathak pada Senin, (13/7) secara virtual.
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kerja sama ini diharapkan mampu memperbaiki kualitas penerapan GCG pada BUMN, terutama terkait peningkatan peran dan profesionalitas direksi dan dewan komisaris BUMN.
"Dengan semakin membaiknya GCG tersebut, kami yakin ke depan akan berpengaruh positif bagi BUMN dalam mendorong efisiensi, efektivitas biaya operasional, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan BUMN, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja dan daya saing BUMN itu sendiri," kata Budi dalam keterangan tertulis.
Penandatanganan ini juga menjadi perwujudan semangat kolaborasi dari para pemangku kepentingan, sekaligus membawa semangat profesionalisme BUMN yang berorientasi menjadi pelaku usaha kelas dunia.
ADVERTISEMENT
Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste, Azam Khan, mengatakan nilai aset BUMN di Indonesia melebihi setengah PDB negara ini.
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin di Kementerian BUMN. Foto: Dok. Kementerian BUMN
Menurut dia, memperbaiki tata kelola adalah kunci untuk mendukung operasional BUMN dan memenuhi kebutuhan investor akan efisiensi, akuntabilitas, dan berperan penting dalam memperoleh persetujuan atas arah kebijakan perusahaan.
"Kami menghargai komitmen Kementerian BUMN untuk meningkatkan standar tata kelola perusahaan di Indonesia dan bangga dapat bermitra dengan Kementerian BUMN dalam misi penting ini," kata Azam.
Kerja sama yang dilakukan berupa pelatihan tata kelola perusahaan, penilaian tata kelola perusahaan, dan pemberian masukan serta rencana perbaikan untuk memperkuat tata kelola perusahaan pada BUMN sesuai standar internasional yang berlaku. Dalam pelaksanaannya, IFC diperkenankan menggunakan sumber daya Bank Dunia.
ADVERTISEMENT