Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Erick Thohir Ingin Kawasan Monas Ditata: Ada 20 Aset BUMN, Banyak Terbengkalai
17 September 2024 14:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong tata ulang Kota Jakarta, terutama kawasan Monumen Nasional (Monas) yang memiliki banyak aset BUMN, setelah perpindahan ibu kota menjadi IKN.
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan, wacana penataan ulang kawasan Monas berdasarkan diskusi dengan Plt Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono. Dia menyebut ada 20 aset BUMN di kawasan tersebut, namun beberapa di antaranya terbengkalai.
"Kami juga berharap kawasan Monas ini karena kita memiliki 20 aset jumlahnya, ada gedung Pertamina yang sudah kosong, lalu juga ada beberapa gedung seperti Telkomsel yang tidak maksimal juga," katanya saat peresmian Indonesia Islamic Financial Center di Menara Danareksa, Selasa (17/9).
Pasalnya, usai perpindahan ibu kota menjadi IKN, akan lebih banyak aset BUMN yang kosong termasuk gedung Kementerian BUMN yang berada di selatan Monas.
"Kami melihat kalau memang sesuai dengan target, maka banyak sekali gedung ini termasuk kementerian BUMN akan pindah," tutur Erick.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan diskusi dengan Heru Budi, Erick mengatakan penataan ulang kawasan Monas ini selain untuk memaksimalkan aset BUMN, namun juga untuk menciptakan Jakarta sebagai pusat kota baru setelah ada IKN.
"Sehingga kami sendiri yang 20 aset ini bisa kita maksimalkan kembali, dan tentu ini menjadi bagian juga pertumbuhan tentu kota Jakarta ke depan sebagai city center baru," jelasnya.
Adapun salah satu rencana penataan ulang kawasan Monas dimulai dengan peresmian Indonesia Islamic Financial Center yang akan dipusatkan pada Menara Danareksa dan Gedung Bank Syariah Indonesia (BSI) yang saat ini masih dalam proses konstruksi.
Erick mengatakan, Menara Danareksa yang lebih dulu rampung isinya sudah tersewa 95 persen, sementara Gedung BSI sudah tersewa 100 persen. Total investasi keduanya mencapai Rp 2 triliun.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki aset di sini yang memang bisa kita maksimalkan 2 aset ini, 2 aset ini investasinya Rp 2 triliun, yang ini (Menara Danareksa) Rp 980 miliar, yang satunya (Gedung BSI) Rp 1,1 triliun," tandasnya.