Erick Thohir Kaji Efisiensi Anggaran BUMN, Kurangi Perdinas-Jumlah Komisaris

5 Mei 2025 15:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erik Tohir (tengah) didampingi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kiri) dan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyampaikan keterangan kepada wartawan usai pertemuan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erik Tohir (tengah) didampingi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kiri) dan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyampaikan keterangan kepada wartawan usai pertemuan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan mengkaji efisiensi anggaran di BUMN. Mulai dari pengurangan perjalanan dinas (perdinas) hingga jumlah komisaris. Ia menerangkan, hal tersebut nantinya akan dibahas bersama CEO Danantara, Rosan Roeslani.
ADVERTISEMENT
“Saya malam ini juga ada diskusi dengan Bapak Rosan, mungkinkah kita juga me-review operasional di BUMN untuk lebih efisien lagi. Ini kita harus disertai diskusi, apakah perjalanan dinas, apakah jumlah komisaris, ini kita akan bicarakan,” kata Erick dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Senin (5/5).
Erick menyebut, efisiensi di berbagai BUMN, termasuk opsi pengurangan komisaris, merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Efisiensi yang diharapkan oleh Bapak Presiden juga kita lakukan, seperti minta misalnya jumlah komisaris di bank-bank Himbara berkurang,” ujarnya.
Meski begitu, Erick menyebut efisiensi di berbagai BUMN tidak ditujukan untuk mengurangi kinerja, melainkan hanya sebagai langkah pemindahan anggaran. Proses kajian terkait efisiensi juga akan terus dilakukan.
“Ini kan hanya shifting anggaran. Nah, beri kesempatan pemerintah untuk melakukan shifting anggaran, dan kita tetap pasti akan review,” kata Erick.
ADVERTISEMENT
“Saya tetap optimis ya, visi Bapak Presiden dengan kesempatan untuk menjaga stabilitas harga pangan, tentu daya beli masyarakat yang di bawah yang harus kita jaga,” lanjutnya.