Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Erick Thohir Kaji Perubahan Perum Menjadi PT Sebelum Migrasi ke Danantara
12 Maret 2025 20:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah mengkaji nasib Perusahaan Umum (Perum) yang kemungkinan diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) sebelum migrasi ke bawah naungan Danantara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan, saat ini penyehatan BUMN sudah berjalan, dari total 47 BUMN yang terkonsolidasi, 40 perusahaan dinyatakan sehat dan 7 masih direstrukturisasi.
Namun berdasarkan undang-undang (UU) BUMN, dia menyebutkan perlu ada penentuan status Perum, karena sebagian BUMN yang akan migrasi ke Danantara berbentuk PT.
"Kita juga sedang memetakan yang namanya Perum dan PT, karena kan kalau PT sebagian kita akan transfer kepada Danantara, kalau yang Perum statusnya seperti apa? Nah ini yang kita sedang godok," jelasnya kepada awak media di kantor Kementerian BUMN, Rabu (12/3).
Erick tidak membeberkan secara rinci bagaimana kajian perubahan status Perum tersebut. Dia hanya menyebutkan contohnya rencana Perum Bulog yang akan diubah menjadi lembaga langsung di bawah presiden.
ADVERTISEMENT
"Bisa saja yang Perum bermigrasi jadi PT, beberapa Perum yang memang kita melihat ini bukan korporasi murni, bisa saja nanti kita diskusikan dengan kementerian lain," tuturnya.
Di sisi lain, Erick memastikan seluruh BUMN akan berada di bawah kelolaan Danantara, namun masalahnya keberadaan Perum yang harus melalui proses jika ingin menjadi sebuah korporasi murni.
"Perum dalam tanda kutip kalau mau jadi PT kan perlu proses, jadi ya ini masih dalam kajian untuk kita lihat pemetaannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Dony Oskaria, memastikan semua BUMN bakal masuk lembaga pengelola investasi tersebut pada akhir Maret 2025. Saat ini, proses perpindahannya masih berlangsung.
Dony mengakui ada perusahaan pelat merah yang masih rugi, seperti sektor konstruksi. Ia menilai kondisi negatif BUMN bisa lebih mudah diselesaikan saat sudah masuk Danantara.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya enggak banyak yang merugi, ya. Ah iya (sektor konstruksi rugi), itu nanti akan kita lakukan juga restrukturisasi ya. Tentu akan lebih mudah dengan Danantara," kata Dony di Istana Negara Jakarta, dikutip pada Sabtu (8/3).