Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir berkunjung ke Amerika Serikat untuk bertemu investor di bidang energi, kesehatan, dan investasi. Kunjungannya itu bersama sejumlah petinggi BUMN hingga pihak dari Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
ADVERTISEMENT
Di bidang energi, Erick menyaksikan penandatanganan kesepakatan antara PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam Tbk, dan Air Products & Chemical Inc (Air Products) pada proyek strategis nasional gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME).
Di sana, dia juga menyaksikan penjajakan Pertamina dengan ExxonMobil di bidang Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Kerja sama ini bertujuan menekan emisi karbon. Pertemuan dengan ExxonMobil juga bagian dari upaya penerapan Enhance Oil and Gas Recovery di sumur-sumur Pertamina untuk meningkatkan produksi migas negara.
“Kerja sama dengan Air Products dan ExxonMobil ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, juga transformasi ke green economy serta energi baru dan terbarukan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/5).
ADVERTISEMENT
Dia menyebut, kerja sama gasifikasi bisa menghemat cadangan devisa hingga Rp 9,7 triliun per tahun dan menyerap 10 ribu tenaga kerja. Sementara, dengan ExxonMobil ada potensi kerja sama untuk pengembangan riset dan teknologi migas untuk sektor hulu, hilir, energi terbarukan maupun potensi lainnya.
Di bidang kesehatan, Erick fokus pada kerja sama Holding Rumah Sakit BUMN Indonesia Healthcare Corporation (IHC) dengan sejumlah institusi kesehatan terkemuka di Amerika Serikat untuk membangun serta memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.
Beberapa lembaga yang dijajaki antara lain pusat perawatan kanker City of Hope National Medical Center, pusat penanganan kesehatan dan kebugaran komunitas lansia University of South Carolina (USC) School of Gerontology, juga pusat praktik klinik, riset, dan pendidikan Mayo Clinic.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin membangun dan memperkuat sistem kesehatan di Indonesia, juga berinvestasi di Sanur, Bali, yang akan dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wisata Kesehatan,” ucapnya.
Sementara di bidang investasi, Erick yang juga Dewan Pengawas LPI melakukan pertemuan dengan beberapa private equities yang berbasis di California. Tujuannya untuk menarik investasi ke Indonesia melalui LPI atau Indonesia Investment Authority (INA) sebagai lembaga Sovereign Wealth Fund Indonesia.
Menurut dia, saat ini Indonesia memfokuskan diri pada investasi strategis di program infrastruktur yang ternyata disambut baik oleh para calon investor yang di California. Erick mengatakan, pandemi COVID-19 membangunkan Indonesia dari tidurnya, modal utama kita yaitu pasar yang besar dan sumber daya alam yang melimpah, namun tidak cukup.
ADVERTISEMENT
"Kita perlu membangun iklim investasi yang kondusif untuk mendorong dan membangkitkan perekonomian,” pungkasnya.