Erick Thohir Mau Ajak Jepang Kembangkan Kereta Api Jawa dan Sumatera

18 April 2023 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang masinis memeriksa kesiapan rangkaian kereta api (KA) Argo Bromo Anggrek tujuan Jakarta di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/7/2022). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Seorang masinis memeriksa kesiapan rangkaian kereta api (KA) Argo Bromo Anggrek tujuan Jakarta di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/7/2022). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana Indonesia menggandeng Jepang untuk membahas pengembangan kereta api Jawa dan Sumatera. Dalam waktu dekat, Indonesia diundang ke Jepang untuk menghadiri pertemuan negara G7.
ADVERTISEMENT
"Salah satu yang juga kita sedang diskusikan rencana G7 dan Indonesia di undang di Hiroshima bulan depan. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan dan pihak Jepang untuk coba mulai melihat peta biru kereta api di Jawa dan Sumatera," kata Erick di Stasiun Pasar Senen, Selasa (18/4).
Menurut Erick, kereta merupakan salah satu solusi ampuh menekan penggunaan kendaraan pribadi di masyarakat. Erick yakin, melalui kerja sama ini, hubungan kerja Indonesia dengan Jepang akan semakin erat.
"Kita mesti lihat dari jangka pendek dan panjang kalau memang kita ingin menekan penggunaan pribadi salah satunya dengan kereta. Oleh karena itu tiga tahun terakhir terus dorong perbaikan fasilitas perbaikan yang ada di kereta api," tandasnya.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berbincang dengan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kedua kiri) saat meninjau penyelesaian peletakan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Jumat (31/3/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Jepang Ditikung China di Proyek Kereta Cepat

Proyek kereta cepat dimulai pemerintahan Jokowi dengan dibangunnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada 21 Januari 2016.
ADVERTISEMENT
Semula, proyek kereta cepat sebenarnya hendak digarap Indonesia dan Jepang. Negeri Sakura bahkan sudah melakukan studi atas proyek ini di Indonesia.
Namun, Jepang tidak dipilih dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab, pada 2015, Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, akhirnya menjatuhkan proyek ini ke China.
Tak lama setelah itu, PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) didirikan berdasarkan akta nomor 86 tanggal 16 Oktober 2015 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham RI dalam Surat Nomor AHU-2461647 AH.01.01.11 Tahun 2015 tanggal 20 Oktober 2015.
Sebagai gantinya, Jepang kemudian direncanakan bakal menggarap proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi tahun lalu mengatakan telah mendapatkan komitmen dari Jepang.
Proyek ini sebelumnya juga sudah lebih dulu ditawarkan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada China. Jepang dikabarkan sempat mundur dari pengerjaan proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Kereta Cepat Jakarta-Surabaya merupakan lanjutan dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang saat ini dikerjakan Indonesia dan China. Tawaran proyek ini ke China terungkap usai pertemuan Luhut dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Danau Toba pada 12 Januari 2021 lalu.
"Presiden Jokowi sudah menyampaikan ke Perdana Menteri Xi Jinping agar China dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (13/1/2021).