Erick Thohir Mau Bikin Merah Putih Fund untuk Modali Unicorn di Indonesia

28 November 2021 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir melantik Tedi Bharata sebagai Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN. Foto: Dok. Kemnterian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir melantik Tedi Bharata sebagai Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN. Foto: Dok. Kemnterian BUMN
ADVERTISEMENT
Pemerintah mau membentuk Merah Putih Fund pada pertengahan Desember 2021. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Merah Putih Fund bakal memberikan pendanaan bagi perusahaan rintisan atau startup Indonesia.
ADVERTISEMENT
Program tersebut juga bertujuan untuk mendanai, mendampingi, dan mengambil alih soonicorn dan unicorn di Indonesia. Pemerintah juga sudah menyiapkan persyaratan agar bisa mendapatkan pendanaan dari Merah Putih Fund.

Syarat Dapat Pendanaan dari Merah Putih Fund

Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan beberapa persyaratan bagi startup yang akan diberikan pendanaan melalui Merah Putih Fund. Salah satu syaratnya adalah pendiri startup tersebut harus WNI. Tak hanya itu, operasional perusahaan juga harus ada di Indonesia.
"Tetapi jangan dibohongi, founder-nya harus orang Indonesia, operasional perusahaannya di Indonesia, dan harus go public di Indonesia. Habis itu go public di luar negeri boleh, tapi go public di Indonesia duluan," jelas Erick dalam Orasi Ilmiah di Universitas Brawijaya, Sabtu (27/11).
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, persyaratan tersebut diterapkan karena saat ini startup di Indonesia banyak yang berpindah tangan ke negara lain, seperti Singapura. Sehingga, BUMN harus melakukan intervensi untuk menjaganya.
Bukalapak salah satu startup Indonesia yang sudah unicorn. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
"Karena kalau tidak, sekarang banyak perusahaan-perusahaan startup kita sudah pindah ke Singapura, di-funding, ya enggak salah. Di situlah kita mengintervensi sebagai BUMN, supaya mengingatkan future creator Indonesia, future business man Indonesia, untuk lebih nasionalis. Karena kita besar karena market kita, bukan sekadar uang. Kita akan lakukan intervensi di digitalisasi," tuturnya.