Erick Thohir Minta Indra Rudiansyah Gabung ke Bio Farma, Bikin Vaksin Corona

23 Juli 2021 15:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indra Rudiansyah, mahasiswa Indonesia yang gabung tim pembuat vaksin COVID-19 di Oxford, Inggris. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Indra Rudiansyah, mahasiswa Indonesia yang gabung tim pembuat vaksin COVID-19 di Oxford, Inggris. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir meminta Indra Rudiansyah untuk kembali bergabung dengan PT Bio Farma (Persero) setelah masa kuliah S3 di Oxford, Inggris, selesai. Dia ingin Indra bantu kembangkan vaksin corona dan vaksin untuk virus lainnya.
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan, Indra potensial membantu kembangkan vaksin di dalam negeri karena pengalamannya menjadi satu-satunya orang Indonesia yang terlibat dalam pengembangan vaksin AstraZeneca.
"Intinya Indra siap bantu ya untuk sinergi dengan Bio Farma? Dengan segala keterbatasan (waktu), paling tidak Oktober tahun depan bisa gabung ya? Kibarkan bendera merah putih," kata Erick dalam Live Instagram bersama Indra, Jumat (23/7).
Pengalaman Indra di Oxford sangat dibutuhkan karena saat ini Indonesia tengah membuat vaksin merah putih. Tujuannya, agar negara tidak terus-terusan impor vaksin ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) saat meninjau fasilitas produksi vaksin COVID-19 di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Menurut dia, salah satu yang bisa dikembangkan sesuai dengan pengalaman Indra adalah viral vector mRNA atau protein rekombinan untuk virus corona atau virus lainnya yang saat ini menjadi ancaman Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya harap Indra yang pertama selesaikan (kuliah) di Oxford, kamu sudah punya pengalaman mengembangkan viral vector yang di Indonesia Bio Farma masih gunakan inactivated virus. Nah dengan viral vector ini produksi sistemnya sudah siap dan siapa tahu bisa kembangkan untuk vaksin merah putih," ujar Erick.
Dalam kesempatan yang sama, Indra mengaku jika tak ada aral melintang, kuliahnya selesai Oktober tahun depan. Setelah itu, dia langsung kembali ke Indonesia.
Sebelum menjadi mahasiswa S3 Program Clinical Medicine, Jenner Institute, Universitas Oxford, Indra sebenarnya pernah bekerja di Bio Farma pada 2014. Dua tahun bekerja di sana, dia ikut beasiswa LPDP dengan tujuan S3 di John Hopkins dan Oxford. Namun, dia diterima di universitas kedua.
ADVERTISEMENT
"Kalau semua lancar, Insyaallah Oktober tahun depan saya selesai, Pak," ujar Indra.