Erick Thohir Minta Masyarakat Tak Panik, Kimia Farma Order 7,2 Juta Masker

4 Maret 2020 16:43 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat diminta tak panik dalam menghadapi virus corona dengan membeli masker dalam jumlah banyak. Kementerian BUMN menjamin BUMN Farmasi memiliki stok yang cukup.
ADVERTISEMENT
Saat ini, PT Kimia Farma Tbk (Persero) memiliki stok masker 4.000 kotak, masing-masing isinya 50 lembar per kotak atau totalnya sekitar 200 ribu masker. Sebanyak 7,2 juta masker pun akan dipesan untuk menambah pasokan.
"Kami masih melakukan pemesanan kurang lebih 7,2 juta pcs," kata Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo di Apotek Menteng Huis, Jakarta, Rabu (4/3).
Direktur Utama PT Kimia Farma, Verdi Budidarmo. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Menteri BUMN Erick Thohir yang meninjau ketersediaan masker di apotek ini mengatakan selama ini masker yang diproduksi Kimia Farma, bahan bakunya berasal dari China. Karena negara tersebut tengah dipusingkan juga dengan penyebaran virus corona, stok bahan baku ke Indonesia bisa terganggu.
Untuk menyiasatinya, Kimia Farma akan mengimpor bahan baku dari Eropa. Akan tetapi, Erick menyampaikan bahwa bahan baku pembuatan masker dari Eropa beda dengan China, jadi harga produksi maskernya bisa lebih mahal dari saat ini.
ADVERTISEMENT
Saat ini, dengan bahan baku masker dari China, Kimia Farma menjual masker per lembarnya Rp 2.000. Ada 1.300 apotek Kimia Farma tersebar di Indonesia.
"Kan di dalam masker itu ada bahannya. Nah itu nanti kita mau ambil alternatif beli dari Eropa. kalau harganya dari Eropa, harga (maskernya) enggak Rp 2.000," kata dia.
Selain itu, Erick meminta perusahaan swasta turun tangan membantu persediaan masker. "Saya harapkan juga jangan BUMN terus kita ini harus bersatu. Saya minta teman-teman swasta juga mulai turun bantu rakyat. Kan walaupun bagaimana yang namanya pebisnis swasta juga kan dapat uangnya dari rakyat, jangan juga pada kesempatan ini hanya memikirkan keuntungan," ujarnya.