Erick Thohir Ngotot Usut Dugaan Korupsi di Krakatau Steel & PTPN, Ini Alasannya

30 September 2021 20:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir dalam peluncuran Program Mentorship BUMN Muda, Rabu (25/8). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir dalam peluncuran Program Mentorship BUMN Muda, Rabu (25/8). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan tetap mengusut dugaan praktik korupsi di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) (Persero), meski kedua perseroan tersebut telah melakukan restrukturisasi.
ADVERTISEMENT
Erick tidak ingin nantinya dugaan praktik korupsi tersebut akan menjadi warisan buruk bagi perseroan di masa depan.
“Tapi kita kan enggak boleh merem mata juga. Kalau yang sebelum ini ada tindak pidana korupsi yang harus dipertanggungjawabkan. Jangan sampai direksi baru, komisaris baru terkena karena dibilang pembiaran,” ujar Erick di Gedung Telkomsel Smart Office, Jakarta, Kamis (30/9).
Menurut Erick, PTPN kini telah melakukan restrukturisasi dan menunjuk dewan komisaris serta dewan direksi baru. Begitu juga dengan Krakatau Steel yang telah melakukan restrukturisasi tahap 1 dan 2.
Meski demikian Erick tetap bersikeras untuk tetap mengusut dugaan korupsi tersebut. Adapun salah satu alasan Erick yaitu pihaknya tidak ingin masalah dugaan korupsi ini mempengaruhi bisnis perseroan. Dugaan korupsi ini ditakutkan bakal membuat calon-calon partner dari kedua entitas ini tidak mau melanjutkan kerja sama.
ADVERTISEMENT
“Karena kenapa? Jangan nanti baru mau berpartner baru ribut ini korupsi. Akhrinya partnernya yang tadinya sudah semangat, berhenti,” ujarnya. Hal ini menurut Erick sangat riskan bagi bisnis perseroan terutama bagi KRAS sebab kini bisnis baja tengah naik daun.
Selain itu, Erick juga beralasan, pengusutan dugaan korupsi ini demi melindungi komisaris dan direksi baru yang tidak terlibat sama sekali.
“Supaya komisaris direksi yang sekarang baru, hasil restrukturisasi ini sudah semangat kerjanya yang tadinya rugi jadi untung. Mereka juga mesti terlepas. Bahwa ini kan kasus lama. Jangan mereka sedang melakukan ini akhirnya menjadi bagian pembiaran,” tandasnya.