Erick Thohir Pamer Valuasi Pertamina Hulu Energy (PHE) Capai Miliaran Dolar AS

27 Februari 2023 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung BEI, Senin (27/2/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung BEI, Senin (27/2/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan subholding hulu migas Pertamina yakni PT Pertamina Hulu Energy (PHE) akan mencatatkan saham perdana (initial public offering) atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan IPO PHE akan diusulkan ke Bursa secara bertahap karena nilai emisinya yang tinggi. Meski begitu, ia enggan menyebut angka valuasi PHE sebelum IPO.
“Kita usul ke Bursa bertahap karena kan emisinya besar sekali, ini valuasinya billion, billion, billion (miliar USD). Saya enggak boleh cerita dulu,” kata Erick saat ditemui di Gedung BEI, Senin (27/2).
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury sebelumnya menyampaikan, melalui IPO ini diharapkan nilai valuasi holding Pertamina mencapai USD 100 miliar. Sejauh ini perusahaan memiliki kinerja keuangan yang cemerlang dengan total pendapatan USD 11,7 miliar dan EBITDA USD 3 miliar.
Erick memastikan, dana IPO PHE yang akan diraup cukup untuk investasi di sumur-sumur baru atau pengembangan sumur dengan sistem baru. Ia meminta PGE dan PHE tidak dilihat sebagai bagian, namun IPO anak Pertamina ini sebagai upaya membangun ketahanan energi.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/2/2023). Foto: Dok. BEI
“Geothermal ini pemerintah melalui BUMN ada di Pertamina, ada di PLN, ada juga Geodipa di bawah Kemenkeu. Kalau ini kita konsolidasikan ini menjadi 2,2 giga (watt),” imbuhnya.
Ketua PSSI ini menekankan Indonesia sebenarnya sudah memiliki sumber energi terbarukan, namun belum tereksploitasi secara maksimal. Oleh karena itu, langkah awal adalah Pertamina Geothermal Energy (PGE) IPO terlebih dahulu.
“Ini step awal PGE nya dulu, tetapi mimpi besarnya mengkonsolidasikan. Setelah dikonsolidasikan kita langsung kerja sama dengan BUMN yang membutuhkan supaya kita punya green product,” tuturnya.
PLTP Kamojang yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Foto: Dok PGE
Sementara itu, Pahala mengungkapkan salah satu yang menjadi hambatan adalah, terkait batasan jumlah saham free float atau beredar di masyarakat setelah penawaran paling sedikit 10 persen.
Ia memastikan pihaknya akan berdiskusi dengan pihak Bursa dan OJK terkait batasan nilai tersebut. Pahala juga menyebut perusahaan seperti PHE yang memiliki kapitalisasi sebesar 1 persen sudah melampaui nilai tertinggi IPO yang pernah ada.
ADVERTISEMENT
“Kita akan review dan kita akan bicarakan dengan tiap Bursa dan juga tiap OJK karena seperti yang tadi disampaikan mengenai batasan nilai tadi itu menjadi salah satu pertimbangan,” imbuh Pahala usai menghadiri acara pencatatan dana Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/2).