Erick Thohir Pastikan Bakal Lebih Banyak Merger BUMN, Termasuk Angkasa Pura

2 Januari 2023 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir saat inaugural flight PT Pelita Air Service (PAS) di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (28/4/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir saat inaugural flight PT Pelita Air Service (PAS) di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (28/4/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN, Erick Thohir, memastikan akan lebih banyak aksi korporasi BUMN dengan bisnis model yang sama, yaitu melalui konsolidasi atau merger.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tercantum dalam peta jalan atau roadmap BUMN fase kedua untuk periode 2024-2034. BUMN akan dipangkas menjadi 30 perusahaan dengan 12 klaster. Adapun saat ini tercatat masih ada 41 BUMN.
Terbaru, Erick baru saja melebur BUMN dengan model bisnis yang sama di bidang transportasi bus, yaitu Perum Damri dan Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD).
"Di tahun-tahun ke depan lebih banyak merger, kemarin PPD sama Damri, karena kalau industrinya mirip ngapain punya dua BUMN," ujar Erick Thohir saat konferensi pers, Senin (2/1).
Erick menjelaskan BUMN berpatokan kepada regulasi pengendalian risiko. Sehingga seluruh aksi korporasi merger dilakukan berlandaskan kajian matang. Selain Perum Damri dan PPD, dia juga mencontohkan merger PT Pelindo.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita merger Angkasa Pura, kita akan hitung dulu seperti Pelindo, waktu kita merger ini bagaimana ke depannya, profit atau tidak, apakah malah memberatkan, bagaimana airport-airport kecil, kita lakukan. Ada waktunya nanti kita akan dorong," terang Erick.
Selain itu, Erick juga tidak menampik rencana peleburan atau merger BUMN yang sama-sama bergerak di sektor pengelolaan bandara, yaitu PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II).
"Salah satunya (Angkasa Pura), lagi kita jajaki. Tapi kembali lagi, kalau ada isu merger ada pengurangan pegawai itu belum tentu. Orang sekarang kan kita tambah pegawai terus," tegas Erick.
Meski begitu, Erick tidak membeberkan kapan kepastian merger AP I dan AP II dilakukan. Hanya saja, rencana tersebut tidak masuk dalam 9 agenda prioritas Kementerian BUMN di 2023.
ADVERTISEMENT
Erick menuturkan rencana merger AP I dan AP II bakal dimasukkan menjadi agenda prioritas ke-10 di tahun ini. Dia memastikan harus ada perhitungan matang terkait risiko bisnisnya.
"Kita hanya mau memastikan ngapain sesama BUMN itu kanibal dan ngapain BUMN itu membunuh sektor-sektor yang sebenernya swasta sudah ada, UMKM ada. Mending kita jadi ekosistem aja, jadi konsolidasi itu ada," tutur Erick.
Adapun 9 agenda prioritas Kementerian BUMN di tahun 2023 yakni Aksi Korporasi Pertamina Geothermal Energi (PGE), Palm Co, dan Jasa Marga; Penyelesaian Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB); Penyelesaian Restrukturisasi Waskita Karya, ID Food, dan Defend ID; Deregulasi dan Penataan Permen BUMN; serta Penguatan Tata Kelola Investasi Dana Pensiun BUMN.
ADVERTISEMENT