Erick Thohir Pastikan Palm Co Bakal IPO di Kuartal IV 2023

20 Maret 2023 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung BEI, Senin (27/2/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung BEI, Senin (27/2/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan holding BUMN sektor perkebunan kelapa sawit, Palm Co, akan melantai di bursa saham (initial public offering/IPO) di kuartal IV 2023.
ADVERTISEMENT
Erick menuturkan, proses pembentukan holding perkebunan kelapa sawit di bawah PTPN ini masih dalam tahap permohonan izin penyusunan Peraturan Pemerintah (PP).
"Lalu diharapkan kita juga di kuartal IV bisa melakukan aksi korporasi ini," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (20/3).
Dia melanjutkan, tujuan dari IPO Palm Co ini yaitu untuk mengembangkan 80 industri hilirisasi kelapa sawit, salah satunya industri kosmetik. Dia menyebutkan, Indonesia merupakan pangsa pasar kosmetik terbesar kelima di dunia.
Selain industri kosmetik, Erick juga mendorong hilirisasi kelapa sawit untuk minyak goreng. Hal ini menyusul serangkaian permasalahan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di pasaran saat ini.
Kelapa sawit di kebun Sawindo Kencana. Foto: Marcia Audita/kumparan
Erick menyebutkan, BUMN masih belum bisa mengintervensi pasar karena kepemilikan lahan perkebunan sawit perusahaan pelat merah hanya 3 persen dari total yang dimiliki Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dengan konsolidasi ini kita harapkan Palm Co bisa mengkonsolidasikan 600-700 ribu hektar dari konsolidasi di bawah PTPN Grup. Ini mengakibatkan juga bisa menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar," tegas Erick.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan Palm Co merupakan penggabungan dari beberapa kebun kelapa sawit milik N3, N4-N6, dan N13, dan melalui joint operation akan mengoperasikan kebun sawit yang dimiliki PTPN II dan PTPN XIV.
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
"Kami harapkan dengan penggabungan kebun kelapa sawit tersebut menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia dengan total operasi kebun sebanyak hampir 640.000 hektare di seluruh Indonesia," ujar Pahala saat rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (7/12).
Lebih lanjut, dia menuturkan rencana integrasi dan IPO Palm Co memiliki beberapa tujuan, yaitu optimalisasi nilai melalui penggabungan anak usaha Palm Co dengan kapitalisasi berkisar Rp 40-60 triliun. Pihaknya juga berharap Palm Co mengembangkan portofolio ESG dan ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, IPO ini diharapkan dapat meningkatkan sustainability keuangan perusahaan, yaitu ekuitas perusahaan naik menjadi Rp 6-8 triliun. Dana IPO ini juga akan digunakan untuk mengurangi utang yang sudah mencapai Rp 42 triliun, dan memperkuat struktur permodalan PTPN dan Palm Co.