Erick Thohir Rencana Lebur Pelita Air dan Citilink, Begini Tanggapan Maskapai

23 September 2023 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelita Air resmi buka rute Jakarta-Pontianak, Selasa (18/7/2023). Foto: Pelita Air
zoom-in-whitePerbesar
Pelita Air resmi buka rute Jakarta-Pontianak, Selasa (18/7/2023). Foto: Pelita Air
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggabungkan PT Pelita Air Service (PAS) ke dalam Garuda Indonesia Group. Pelita Air nantinya akan dilebur dengan PT Citilink Indonesia.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary Pelita Air, Agdya Yogandari, buka suara terkait rencana peleburan maskapai BUMN tersebut. Meskipun tidak menjelaskan progres pembahasan secara detail, pihaknya akan mendukung segala keputusan pemerintah.
Saat ini, Pelita Air merupakan maskapai di bawah naungan PT Pertamina (Persero). Perusahaan baru saja memulai penerbangan komersialnya di tahun 2022, setelah hanya melayani penerbangan kargo dan charter.
"Pelita Air selalu mendukung program pemerintah, termasuk mengenai integrasi maskapai BUMN dengan harapan penguatan industri aviasi nasional, menyediakan harga tiket yang terjangkau dan terus mendukung konektivitas udara nasional," ujarnya kepada kumparan, Sabtu (23/9).
Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra juga enggan membeberkan lebih lanjut terkait peleburan Pelita Air dan Citilink di bawah Garuda Indonesia Group. Dia hanya menegaskan, pembahasan masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Masih dalam pembahasan," kata Irfan saat dihubungi kumparan via pesan singkat.
Sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan Pelita Air akan dilebur dengan Citilink, sedangkan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan berdiri sendiri sebagai entitas seperti saat ini. Rencana ini berubah dari pernyataan sebelumnya yang menyebut tiga maskapai tersebut akan disatukan.
Maskapai Garuda Indonesia. Foto: Shutter stock
“Garuda tetap sendiri. Citilink dan Pelita (gabung). Karena Garuda sudah bagus, Citilink dan Pelita kita lebur,” kata Erick ditemui usai rapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (31/8).
Kata Erick, Garuda Indonesia dan Citilink tidak mungkin untuk membeli saham Pelita karena sama-sama milik pemerintah. Pelita dan Citilink yang digabung sebab keuangan Citilink restrukturisasi karena ada masalah. Sementara Garuda Indonesia dalam kondisi sehat.
ADVERTISEMENT
Soal target merger, Erick berharap bisa selesai tahun ini. Tapi jika tak terkerja, dia ingin proses ini rampung awal 2024.
Ditemui terpisah, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengatakan dengan bergabungnya Pelita Air ke Garuda Group, seluruh lisensi pesawat yang dimiliki Pelita Air akan dialihkan kepada Citilink.
"Pelita itu nanti license dan pesawatnya yang akan kita pindahkan ke Citilink, jadi sifatnya itu pemindahan pesawat dan license-nya," jelas Tiko saat ditemui di kompleks parlemen, Rabu (20/9).