Erick Thohir Rombak Direksi PT Bukit Asam, Suryo Eko Hadianto Jadi Dirut

RUPST PT Bukit Asam Tbk, Foto: Abdul Latief/kumparan

Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran Direktur PT Bukit Asam Tbk (Persero) atau PTBA. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Suryo Eko Hadianto ditunjuk menjadi Direktur Utama PTBA.

Suryo menggantikan Arviyan Arifin yang lengser karena masa jabatannya habis tahun ini. Suryo Eko bukan orang baru di PTBA, dia pernah bekerja di perseroan sejak lama dan menduduki sejumlah jabatan. Dia juga pernah menjadi Direktur MIND ID, induk usaha Holding BUMN Pertambangan.

"Saya Suryo Eko Hadianto. Saya ditunjuk sebagai Dirut PTBA. Sebetulnya bagi saya PTBA bukan hal baru sebab meniti karier di sini sejak 1991. Jadi saya lahir berkarier di Bukit Asam," kata dia dalam konferensi pers RUPST PTBA, Senin (5/4).

Menteri BUMN Erick Thohir meninjau koleksi ikan cupang di kantor BUMN. Foto: Instagram/@erickthohir

Menurut dia, visi dan misi PTBA sejauh ini sudah pas. Karena itu, manajemen baru yang hadir saat ini akan meneruskan ke depannya. Pihaknya akan melakukan sejumlah program prioritas PTBA sehingga ada kemajuan pesat.

Suryo mengatakan, manajemen waktu itu sangat berharga dan tidak bisa diabaikan sehingga membuat keputusan di PTBA berlarut-larut. Hal ini yang akan dibenahinya di perseroan.

"Dan itu yang menurut saya di PTBA yang masih ada kelemahan soal waktu, ini yg akan kita lakukan agar visi perusahaan dicapai bersama. Ini akan berjalan kalau manajemen kompak," katanya.

Selain Suryo Eko Hadianto, direktur baru lainnya yang diangkat adalah Dwi Fathan Lilyana sebagai Direktur Sumber Daya Manusia PTBA, Farida Thamrin sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, dan Direktur Operasi dan Produksi Suhedi.

Adapun direktur lama yang bertahan hanya Direktur Pengembangan Usaha Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin. Sementara Adib Ubaidillah tidak lagi menjabat sebagai Direktur Niaga PTBA. Jabatan tersebut juga dihilangkan karena perseroan mengalami perubahan nomenklatur guna menyelaraskan dan meningkatkan efektivitas koordinasi di internal holding BUMN pertambangan.