Erick Thohir Sebut 65 Persen Dana Pensiun BUMN Bermasalah

5 Desember 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI terkait progres penanganan masalah PT Garuda Indonesia di ruang rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (25/1/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI terkait progres penanganan masalah PT Garuda Indonesia di ruang rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (25/1/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut 65 persen dana pensiun (Dapen) memerlukan perhatian khusus. Ia mengatakan hal ini perlu dibenahi untuk tahun depan agar tidak terjadi kasus serupa seperti Asabri dan Jiwasraya.
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan Kementerian BUMN tengah melakukan transformasi pengelolaan dana pensiun dengan benchmarking kepada pemerintah Singapura dan Kanada agar dana pensiun BUMN tidak lagi macet.
“Ini yang jadi concern, jangan sampai Komisi VI mendorong pembukaan kasus-kasus Asabri dan Jiwasraya tetapi di dana pensiun BUMN kita tidak sempat merapikan, karena sesuai aturan masing-masing BUMN boleh punya dana pensiun sendiri. Ini tidak menakut-nakuti, tapi 35 persen yang sehat, 65 persen harus ada perhatian khusus,” sebut Erick Thohir di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Senin (5/12).

Tahun Depan Erick Akan Bersih-bersih Dana Pensiun

Dalam rangka memperbaiki Dapen BUMN, Erick mengatakan akan menjaga Barang Milik Negara (BMN) serta menjaga aset-aset BUMN tidak hilang. Menurut Erick, dengan pengelolaan yang profesional, pensiunan BUMN bisa mendapat kepastian soal penempatan dana mereka.
ADVERTISEMENT
Erick juga mengaku telah memanggil jajaran direksi seluruh BUMN untuk mengantisipasi jika kasus-kasus serupa Jiwasraya dan Asabri kembali terjadi.
“Karena kembali, sama dengan Jiwasraya dan Asabri, adalah penempatan investasi, yang tentu tidak punya standar sehingga bisa terjadi. Saya masih bilang karena kita nggak boleh menduga-duga, bisa terjadi penyelewengan,” tuturnya kepada anggota dewan.
Terakhir, Erick Thohir menyampaikan program BUMN ke depan adalah membersihkan dana pensiun. Ia berpesan bahwa dana pensiun harus transparan.
"Pengelolaan dana pensiun harus transparan, bertanggung jawab. Karena itu saya titip ke Direksi, program 1 tahun ini saya bersama Wamen adalah 'Bersih-bersih dana pensiun," tegas Erick.