Erick Thohir Sebut Perlu Bali Baru untuk Genjot Pariwisata di RI

10 Mei 2023 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir bersama dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat saat meninjau SME's HUB di Marina Waterfront Labuan Bajo pada Selasa (9/5).  Foto: Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir bersama dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat saat meninjau SME's HUB di Marina Waterfront Labuan Bajo pada Selasa (9/5). Foto: Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menilai kehadiran 'Bali Baru' diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia. Ia mencontohkan pengembangan kawasan wisata Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan kawasan tersebut menjadi bukti kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Ia menjelaskan ada peran penting lintas kementerian, seperti Kementerian PUPR dengan membangun dermaga dan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koperasi untuk mengembangkan UMKM.
"Saya di BUMN ditugaskan membangun pelabuhan. Ini semua inisiasi Bapak Presiden Jokowi karena beliau yakin yang namanya Bali itu sesuatu yang luar biasa tapi dengan kebutuhan pertumbuhan pariwisata baru, perlu Bali-Bali baru, salah satunya Pelabuhan Bajo. Jadi kolaborasi pemerintah pusat dan daerah kalau jadi satu, insyaAllah hasilnya bagus," ujar Erick melalui keterangan tertulis usai mengunjungi SMEs Hub Pameran UMKM binaan BUMN di Waterfront Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5).
Erick menganggap UMKM merupakan ujung tombak fondasi ekonomi. Namun, para pelaku UMKM tidak mungkin dilepas sendiri. Untuk itu, ia memastikan BUMN fokus bersinergi dengan kementerian dan pemerintah daerah, melalui tiga aspek yakni pembiayaan, pembinaan, dan akses pasar.
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi booth pameran UMKM di acara SME's HUB pada Selasa (9/5). Foto: Kementerian BUMN
"Kalau pembiayaan, BUMN dengan Himbara itu 92 persen KUR di BUMN, belum lagi ada PNM Mekaar ada 13,7 juta ibu-ibu yang mendapatkan pendampingan pembiayaan. Di Flores, ada 149 ribu nasabah ibu-ibu dengan nilai Rp 435 miliar. Ini bukti nyata kita hadir," ujar Erick.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Erick menyebut pembiayaan saja tidak cukup bagi UMKM untuk bisa naik kelas. Ia memastikan BUMN bersama Kementerian Koperasi dan UMKM secara intens memberikan pendampingan agar para pelaku UMKM bisa meningkatkan kualitas produk dan skala usaha.
"Tadi salah satu dilakukan IFG. Barang-barangnya dijual di Uniqlo, ini bukti produk kita tidak kalah. Tadi ada juga sendal lukis itu yang dijual di Italia. Penciptaan akses ini yang memang harus kolaborasi. Ini kenapa Bapak Presiden buka e-Katalog supaya TKDN didorong," tutur Erick.