Erick Thohir Sebut Pertanian RI Masih Kalah dari Negara di Afrika

16 Januari 2022 9:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama BRI Sunarso melihat keberadaan penggilingan padi yang strategis dalam memasok kebutuhan beras di Jawa Barat. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama BRI Sunarso melihat keberadaan penggilingan padi yang strategis dalam memasok kebutuhan beras di Jawa Barat. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut agrikultur atau pertanian Indonesia masih tertinggal dari Rwanda, Afrika. Padahal, Indonesia memiliki tanah yang subur, serta iklim yang memungkinkan sektor agrikultur berkembang.
ADVERTISEMENT
Indonesia Kalah dari Rwanda
Erick Thohir mengatakan, Indonesia kalah dari segi agrikultur dengan Rwanda karena teknologi.
"Jangan kaget kalau negara Rwanda yang 10 tahun ini sudah bangun besar-besaran teknologi agrikulturnya, bisa mengalahkan Indonesia," ujar Erick dalam Talkshow Transformasi Digital Student Day UMM, Sabtu (15/1).
Indonesia Tak Punya Produk Unggulan
Erick juga mengatakan, Indonesia juga masih belum punya produk-produk unggulan seperti negara ASEAN lain yang memiliki produk unggulan. Misalnya Malaysia dengan buah durian dan Thailand dengan berbagai jenis buah berkualitas.
"Kita hanya follower, tanah subur, matahari luar biasa, penduduk banyak, tapi produknya tidak menjadi unggulan," tutur dia.
Menurutnya Indonesia butuh investasi untuk pengembangan sumber daya manusia, terutama generasi muda menyambut bonus demografi. Investasi juga dibutuhkan untuk research and development (R&D) yang menjadi kunci menjaga pertumbuhan ekonomi sampai 2045.
ADVERTISEMENT
"17,5 juta tenaga kerja diperlukan sampai 2035, tapi tenaga kerja yang mengerti teknologi, dekat dengan teknologi, pengusaha yang mengerti teknologi, karena itu infrastruktur yang akan dibangun ke depan juga sangat penting yaitu digitalisasi, wifi, data center, cloud, kabel," kata dia.