Erick Thohir Siapkan Strategi Agar Kereta Bandara Ramai Penumpang

1 Januari 2025 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI Rudi As Aturridha di Stasiun BNI City, Rabu (1/1/2024). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI Rudi As Aturridha di Stasiun BNI City, Rabu (1/1/2024). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menyiapkan strategi agar Kereta Bandara dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta) ramai penumpang. Ia mengatakan jumlah perpindahan penumpang dari Bandara Soetta ke tengah kota Jakarta harus ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Erick menilai semestinya Kereta Bandara menyerap 30 persen sampai 40 persen penumpang yang berasal dari Bandara Soetta.
"Nah sama tadi, kalau kita benchmarking di banyak negara, saya masih yakin paling tidak rata-rata penumpang dari airport ke titik kota itu mungkin angkanya bisa 30-40 persen. Cuma di banyak negara 30 persen lah kira-kira," ungkap Erick Thohir kepada wartawan di Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1).
Di tahun 2025, Erick menargetkan 20 persen perpindahan penumpang dari dan ke Bandara Soetta menggunakan KA Bandara atau sekitar 10 juta penumpang.
"Nah makanya tadi ada kesepakatan antara KAI dan juga airport ya, bahwa kita akan maksimalkan tadi konektivitas dari tentu terminal naik ke kereta apinya dan kereta api bisa men-supply penumpang langsung ke titik kota. Kalau 20 persen itu kurang lebih 10 juta," jelas Erick
ADVERTISEMENT
Erick mengungkapkan saat ini serapan Kereta Bandara hanya sebesar 1,5 juta penumpang. Menurutnya, banyak yang perlu dikembangkan, salah satunya efisiensi waktu dan konektivitas stasiun terdekat.
"Sekarang ini masih kira-kira 1,5 juta. Jadi kalau kita bilang masih banyak sekali yang bisa dikembangkan. Makanya kita coba tadi mana beberapa yang kita ingin perbaikin, ya mungkin perlu waktu 6 bulan lah," ujar Erick.
Ilustrasi kereta bandara Soekarno-Hatta. Foto: Shutterstock
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI, Rudi As Aturridha, menjelaskan strategi yang akan dilakukan ialah menambah rute keberangkatan dan pemberhentian Kereta Bandara di Stasiun Sudirman.
Hal itu dilakukan untuk mengintegrasikan, sekaligus mempermudah gerak pindah penumpang ke transportasi terkait lainnya, seperti LRT Jabodebek, Transjakarta, dan MRT.
ADVERTISEMENT
"Rencana kita mau berhentikan kereta dari BNI City ke stasiun Sudirman. Supaya orang yang dari LRT yang mau ke bandara, enggak perlu ke BNI City tapi cukup di Sudirman. Karena jarak berjalan kakinya lebih sedikit," ujar Rudi kepada wartawan, Rabu (1/1).
Strategi lainnya, KAI akan menambah informasi tentang keberadaan Kereta Bandara lewat beberapa spot informasi di Bandara Soetta.
"Tadi kita lihat di airport sendiri kurang informatif. Beberapa spot yang kalau menurut hasil kunjungan adalah tidak ada satu informasi yang cukup jelas mengenai kereta bandara," ungkap Rudi.
"Dan yang ketiga memang kita juga sudah berlakukan dynamic pricing dan juga akan ada pricing-nya secara progresif. Ini kita lagi kaji," tambahnya.