news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Erick Thohir Soal Isu Jonan dan Susi Jadi Bos BUMN: Saya Belum Dengar

29 November 2019 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir angkat suara mengenai isu mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan menjadi bos BUMN. Dia mengaku belum pernah mendengar isu itu.
ADVERTISEMENT
“Belum pernah dengar. Belum pernah dengar. Saya tidak komen karena belum pernah dengar nanti takut salah,” kata dia usai menghadiri Rapimnas Kadin di Hotel Westin, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (29/11).
Menurut Erick Thohir ada banyak calon yang cocok jadi bos BUMN, termasuk Susi dan Jonan. Tapi, dia belum mau mengungkapkan bila nama Susi atau Jonan akan masuk ke jajaran petinggi BUMN.
Ignasius Jonan saat menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung DPR-MPR, Minggu (20/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Saya rasa banyak juga kapabilitas yang bagus. Ibu Susi bagus, Bapak Jonan bagus. Tapi hari ini belum pernah dengar jadi saya tidak bisa komen sesuatu yang tidak ada di rapat-rapat. Saya nanti salah,” kata dia.
“Dan semua pasti kan baik, komisaris utama, direktur utama itu ada proses dan tentu Bapak Presiden pasti mengetahui,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Erick Thohir mengaku cukup terganggu dengan isu-isu ini. Dia mengaku bila ada pejabat yang suka mengeluarkan isu tanda kinerja tak baik.
“Justru yang pasti tadi saya juga bicara makin banyak yang mengirim foto ke saya dari orang lain seperti statement saya nah itu yang makin sering kita ganti. Berarti dia karena tidak percaya dengan kinerjanya. Tidak percaya dengan kinerjanya mesti pakai orang lobi,” kata dia.
Seperti diketahui, Susi dikabarkan akan menjabat petinggi di salah satu BUMN. Sedangkan, Jonan disebut-sebut akan menjadi komisaris Garuda Indonesia.