Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Erick Thohir Tak Masalah FlyJaya Jadi Pesaing Baru Maskapai BUMN
21 Januari 2025 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN ) Erick Thohir buka suara terkait kemunculan maskapai baru di Indonesia, PT Surya Mataram Nusantara (FlyJaya), yang akan menjadi pesaing baru maskapai BUMN.
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan, maskapai baru dibutuhkan di Indonesia untuk mengakomodasi permintaan yang besar, namun jumlah armada pesawat masih belum memadai.
"Indonesia membutuhkan 750 pesawat, kondisi hari ini baru 410 untuk pelayanan domestik. Jadi tentu siapa pun yang berinvestasi untuk peningkatan jumlah pesawat tentu harus disambut dengan baik," katanya saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Selasa (21/1).
Di sisi lain, Erick akan memaksimalkan pelayanan maskapai pelat merah, baik itu PT Garuda Indonesia, PT Citilink Indonesia, dan PT Pelita Air Service. Dia tidak masalah dengan pesaing baru tersebut.
Dia membandingkan dengan penerbangan domestik di negara lain seperti China dan Amerika Serikat (AS) yang potensinya jauh lebih besar. Menurutnya, Indonesia harus mengikuti jejak untuk menambah jumlah maskapai.
"Kami dari BUMN memaksimalkan tentu Pelita, Garuda, atau Citilink secara maksimal, toh saya rasa marketnya cukup besar," tegas Erick.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan sama, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi mengaku belum mengetahui proses terbaru terkait pengajuan izin operasional FlyJaya.
Kendati begitu, Dudy menyambut baik kehadiran FlyJaya sebagai maskapai penerbangan komersial dalam negeri untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Kebetulan saya belum lihat di meja saya, nanti saya coba cek kepada staf apakah ada pengajuan. Tapi saya rasa kehadirannya Maskapai harus kita sambut dengan baik, apa pun itu untuk bisa melayani lebih baik lagi kepada masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, meski telah memiliki sertifikat standar sejak Desember 2024, FlyJaya belum mengantongi Air Operator Certificate (AOC), izin wajib untuk beroperasi di wilayah udara Indonesia.
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Lukman F. Laisa mengungkapkan, FlyJaya baru memulai proses penerbitan AOC dan menargetkan penerbangan perdana pada pertengahan tahun 2025.
ADVERTISEMENT
“FlyJaya baru memiliki sertifikat standar bulan Desember 2024 dan belum memiliki AOC. Rencana rute di sekitar Balikpapan dan Yogyakarta,” kata Lukman kepada kumparan, Senin (20/1).
“Informasinya, sampai saat ini FlyJaya baru berproses untuk penerbitan AOC, rencana penerbangan sampai saat ini pertengahan tahun 2025. Penerbangan menggunakan pesawat ATR 72,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi dari situs resminya FlyJaya.co.id, maskapai ini berkomitmen menjadi penghubung antar-pulau melalui layanan penerbangan yang andal dan nyaman. Dengan misi #ConnectingNusantara, FlyJaya menawarkan fasilitas modern seperti pemilihan kursi fleksibel, berbagai pilihan makanan selama penerbangan, serta kemudahan reservasi dan check-in melalui aplikasi. Yogyakarta direncanakan menjadi titik awal operasional FlyJaya.