Erick Thohir Ubah IBC Jadi Holding Investasi Bahan Baku Baterai Listrik

17 Februari 2025 12:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN. Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN. Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengubah PT Indonesia Battery Corporation (IBC) menjadi New Energy Materials Investment Holding.
ADVERTISEMENT
IBC adalah perusahaan BUMN yang bergerak di ekosistem Battery Electric Vehicle (BEV) dan Electric Vehicle (EV), yang sahamnya dipegang oleh PT Antam (Persero), PT Inalum (Persero), PT Pertamina New & Renewable Energy, dan PT PLN (Persero) masing-masing sebesar 25 persen.
Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, keputusan IBC menjadi New Energy Materials Investment Holding tersebut diputuskan oleh Kementerian BUMN.
"Kementerian BUMN sudah memutuskan bahwa kita akan menjadi investment holding, untuk mengembangkan, melanjutkan hilirisasi sumber daya mineral menjadi bahan baku baterai," jelasnya saat Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR, Senin (17/2).
Perubahan IBC dari sebelumnya project development company menjadi investment holding ini, kata Toto, sudah disetujui melalui penandatanganan Perjanjian Pemegang Saham (PPS) terbaru.
ADVERTISEMENT
"Jadi IBC sendiri selama ini menjadikan suatu project company, project development company, tapi kami berubah menjadi investment holding untuk project-project yang terkait dengan baterai," ungkap Toto.
Toto menuturkan, perubahan dari posisi IBC tersebut bertujuan agar IBC bisa mendapatkan nilai tambah yang paling optimal dari seluruh aset bahan baku baterai terutama yang ada di MIND ID.
Dalam bahan paparan yang ditampilkan, saat ini terdapat dua subholding di bawah IBC, yakni Battery Material Sub-Holding yang membawahi beberapa perusahaan join venture (JV), yakni mining, smelting-refinery, precursor-cathode, dan recycling.
Kemudian IBC Downstream "OpCo" Sub-Holding yakni membawahi perusahaan GESITS, battery cell-to-pack, battery as a service (BaaS) seperti fasilitas swap battery, dan perusahaan hilir baterai listrik yang potensial lainnya.
ADVERTISEMENT
"Banyak sekali material-material yang kita bisa optimalkan untuk membuat, bukan komponen baterai saja, ataupun hal-hal yang terkait critical raw materials, itu hal yang critical bisa kita eksekusikan," jelasnya.