Erick Thohir Ungkap Laba Freeport Tahun Ini: Naik 4 Kali Lipat Jadi Rp 40 T

12 Oktober 2021 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, laba bersih PT Freeport Indonesia tahun ini bakal mencapai Rp 40 triliun. Naik 4 kali lipat dibanding laba bersih pada 2020 yang sebesar Rp 10 triliun.
ADVERTISEMENT
Kenaikan laba bersih Freeport itu, Erick menjelaskan, didorong oleh peningkatan harga tembaga dan kapasitas produksi.
"Keuntungan bersih (Freeport) tahun lalu Rp 10 triliun, rencananya tahun ini sampai Desember Rp 40 triliun. Ini terjadi karena ada peningkatan kapasitas produksi Freeport dan peningkatan harga tembaga," ujar Erick dalam konferensi pers usai groundbreaking smelter Freeport di Gresik, Selasa (12/10).
Ia menambahkan, pendapatan Freeport tahun ini tumbuh hingga 100 persen menjadi Rp 105 triliun. "Seperti yang kita saksikan bahwa saat ini pertumbuhan pendapatan Freeport meningkat 100 persen. Tahun lalu Rp 50 triliun sekarang sampai Desember nanti Rp 105 triliun," tuturnya.
Kompleks pertambangan Grasberg milik Freeport McMoRan, di provinsi Papua bagian timur. Foto: Olivia Rondonuwu/AFP
Menurut Erick, hal ini tak lepas dari transformasi dan inovasi yang terus dilakukan setelah mayoritas saham PT Freeport Indonesia dimiliki oleh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Setelah Republik Indonesia sesuai arahan Presiden, mengambil 51 persen saham Freeport, sekarang kita bisa pastikan kinerja dan inovasi dan transformasi di Freeport terus berlangsung," tegasnya.
PT Freeport Indonesia mendapatkan perpanjangan izin beroperasi di Indonesia hingga 2041 dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Saat ini perusahaan tengah fokus membuka tambang bawah tanah setelah cadangan di tambang terbuka habis.
Fasilitas untuk mengumpulkan batuan dengan deposit bijih di kompleks pertambangan Grasberg milik Freeport McMoRan, di provinsi Papua bagian timur. Foto: Olivia Rondonuwu/AFP
Holding Industri Pertambangan MIND ID yang membeli 51 persen saham Freeport senilai USD 3,85 miliar pada 2018, optimistis bisa balik modal pada 2025. Berdasarkan perhitungan MIND ID, tahun ini Indonesia akan mendapatkan dividen USD 200 juta yang merupakan setoran pertama Freeport setelah saham mayoritasnya dikuasai Indonesia.
Dividen yang bakal diterima negara USD 200 juta lantaran tahun ini produksi Freeport mulai mendekati normal dari tambang bawah tanah. Pada 2022, dividen ditargetkan USD 400 juta, pada 2023 USD 1 miliar. Lalu, 2024 dan 2025 targetnya masing-masing USD 1,5 miliar.
ADVERTISEMENT