Erick Thohir Usul Bandara Baru di Bali Mulai Dibangun 2027

21 November 2024 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kamis (21/11/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kamis (21/11/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan bandara baru di Bali mulai dibangun pada 2027. Ini karena Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dalam tahap pengembangan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengembangan yang tengah berjalan, Bandara Ngurah Rai mampu menampung penumpang sebanyak 32 juta orang hingga 2029-2030.
"Ada pemikiran dari Bapak Presiden, Pak Prabowo untuk melihat alternatif pengembangan, tapi mungkin di sini 32 juta masih cukup sampai tahun 2029-2030," katanya di Bandara Ngurah Rai, Kamis (21/11).
"Berarti mungkin keputusan pembangunan, kalau ada penambahan airport di bali terserah. (Tahun) 2027 harus sudah mulai dibangun," sambungnya.
Salah satu calon lokasi bandara baru yang menjadi pro dan kontra di tengah masyarakat saat ini, berada di Bali Utara. Erick Thohir mengaku tidak bisa memutuskan lokasi wajib atau tidak berada di Bali Utara.
Menurutnya, pembangunan bandara baru bisa menjadi salah satu alternatif transportasi mengakses destinasi wisata Bali. Dia mencatat jumlah penumpang masuk Bali sepanjang Oktober ini mencapai 70 ribu orang setiap hari.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak tahu, saya tidak pengambil kebijakan. Jangan sampai kadang-kadang, kita di Indonesia (berpikir) oh kan masih lama (jumlah menumpang capai) 32 juta". Pas 2029 baru (berpikir) mulai dibangun, ya telat," katanya.
Sebelumnya, Presiden ke-5 RI Megawati Sukarnoputri menolak pembangunan Bandara Internasional Bali Utara yang terletak di Kabupaten Buleleng. Ia menilai pembangunan Bandara Bali Utara tak strategis karena wisatawan menghabiskan waktu dalam perjalanan untuk mengunjungi destinasi lain.
Selain itu, luas wilayah Bali hanya 5.780 km persegi sehingga membuat kondisi semakin crowded dan sumpek. Menurutnya, pembangunan Bandara Bali Utara hanya menguntungkan investor.
Megawati memberikan dua alternatif lain. Yaitu, menambah runway penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai atau menghubungkan penerbangan antara Surabaya-Banyuwangi-Ngurah Rai.
ADVERTISEMENT
Wisatawan dapat menggunakan pilihan saat liburan ke Pulau Dewata. Wisatawan mendarat di Surabaya dan menginap di Surabaya, kemudian melanjutkan penerbangan ke Bali atau mendarat di Banyuwangi kemudian melanjutkan perjalanan melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.
"Waktu mau dibangun (bandara baru) lagi di Buleleng, saya kan bilang keluarga besar saya itu di sana mau dibikin lapangan terbang, ngamuk saya, saya panggil Pak Koster (Gubernur Bali) enak aja kubilang, hanya untuk nguntungin pariwisata, enggak," kata Megawati saat memberikan pengarahan dalam kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Senin (16/1/2023).
Pembangunan Bandara Bali Utara diinisiasi tahun 2015 lalu pada masa pimpinan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika. Proyek ini tak berjalan mulus akibat sengketa lahan dengan warga setempat. Presiden Jokowi mencoret Bandara Bali Utara dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Wacana pembangunan Bandara Bali Utara kembali menjadi perbincangan di tengah Pilgub Bali 2024. Mangku Pastika kini salah satu tim pemenangan paslon cagub dan cawagub Bali nomor urut 01 Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu I Agus Suradnyana alias PAS (Mulia-PAS). Pasangan ini diusung oleh Koalisi Kim Plus.