Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Erick Thohir Yakin Indovac Bisa Bikin RI Hentikan Impor Vaksin COVID-19
13 Oktober 2022 16:28 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut diluncurkannya vaksin COVID-19 karya anak bangsa, Indovac , bisa menekan angka impor vaksin ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan sejak dua tahun lalu telah mendorong agar BUMN juga bisa mengembangkan vaksin COVID-19 sendiri. Dia yakin Indonesia mampu lantaran Bio Farma selaku induk holding BUMN Farmasi telah lama dikenal sebagai salah satu produsen vaksin di dunia.
"Banyak yang belum tahu, Bio Farma adalah produsen vaksin kelima terbesar di dunia, memproduksi tiga miliar dosis vaksin yang diekspor ke 153 negara. Karena itu sejak awal saya yakin, vaksin COVID-19 di Indonesia bisa diproduksi mandiri, tanpa perlu impor," kata Erick melalui keterangan tertulis, Kamis (13/10).
Setelah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) Indovac untuk vaksinasi dosis pertama dan kedua dewasa (18+) pada 24 September 2022, Bio Farma melaksanakan uji klinis Indovac untuk vaksinasi lanjutan atau penguat (booster) sejak 1 September sampai awal Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Bio Farma kini menunggu EUA vaksin Indovac untuk booster yang diharapkan terbit akhir Oktober 2022. Selain itu, Bio Farma juga telah melaksanakan uji klinis untuk anak atau remaja usia 12-17 tahun mulai 6 Oktober 2022. Perseroan mengharapkan EUA Indovac untuk vaksinasi anak usia tersebut dapat diperoleh pada awal Desember 2022.
Erick mengatakan, dengan terbitnya EUA Indovac untuk vaksin primer dewasa dan kesiapan untuk menjadi vaksin booster, serta vaksinasi untuk usia 12-17 tahun, Indovac punya arti penting bagi kemandirian sektor kesehatan. Sabab, sebagai vaksin COVID-19 pertama hasil pengembangan dan produksi anak bangsa.
"Indovac bisa digunakan untuk vaksinasi COVID-19 baik primer dan booster dewasa serta anak-anak usia 12-17 tahun. Kami optimistis IndoVac mampu menurunkan impor vaksin COVID-19 secara signifikan, bahkan ke depan bisa menghentikan impor," ucap Erick.
ADVERTISEMENT
Erick menambahkan, Bio Farma juga dalam proses registrasi Emergency Use Listing (EUL) ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) agar Indovac dapat diekspor ke berbagai negara, khususnya negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah (low middle income countries) yang akses vaksinasinya relatif masih rendah.
Dia menjelaskan, Indovac merupakan hasil kerja sama antara holding BUMN farmasi dengan dengan Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat. Selain itu, Bio Farma juga bekerja sama dengan perusahaan farmasi Inggris ProFactor Pharma, untuk mendapat hak eksklusif pengembangan bersama produk darah Recombinant Factor VIII (ProFactor dan Bio Farma) secara global.
"Kita menjadi hub produksi untuk vaksin dunia, ProFactor akan mendistribusikan ke Eropa dan Amerika, Indonesia untuk wilayah Asia, Afrika dan lain-lain. Ini contoh kerja sama yang kita terus dorong ke depan," ujar Erick.
ADVERTISEMENT
"Vaksin itu juga bibitnya kita kerja samakan dengan negara lain, tetapi produksi semuanya dari kita, penemuan lanjutannya, TKDN-nya ini sampai 90 persen. Ini yang kita harapkan RnD ke depan harus ada di Indonesia," tambahnya.