Erick Ubah Tagline BUMN dari Rini, 1 Persen Dividen Diusulkan untuk Kementerian

14 April 2020 6:56 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN RI Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta (7/2/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN RI Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta (7/2/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kemarin (13/4), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merayakan hari jadinya ke-22 tahun. Menteri BUMN Erick Thohir pun menggelar town hall secara online dengan para karyawannya.
ADVERTISEMENT
Meski perayaan kali ini dilakukan secara virtual imbas dari penyebaran virus corona, Erick berharap tak berkurang maknanya. Menurut dia, kejadian ini juga menjadi momentum untuk semua karyawan, termasuk dirinya berintropeksi diri di rumah.
Usai memotong tumpeng, Erick menyampaikan sambutan. Dia menyebut bakal mengubah skema pendanaan di Kementerian BUMN hingga ungkap banyak direksi perusahaan tak negara tak paham laporan keuangan.
Berikut kumparan rangkum, Selasa (14/3).

Usul 1 Persen Dividen BUMN untuk Bayar Operasional Kementerian

Dia mengusulkan perubahan asal anggaran untuk kementerian yang dipimpinnya. Dia ingin tiap BUMN menyetorkan 1 persen dividennya ke Kementerian BUMN.
Selama ini, kata Erick, Kementerian BUMN hanya mengandalkan anggaran dari APBN tiap tahunnya untuk membayar operasional hingga gaji karyawan. Menurutnya, dengan hanya bergantung pada anggaran APBN, kinerja Kementerian BUMN tak bisa didata dengan baik karena karyawan hanya sebatas terima gaji, tapi tak ada apresiasi.
ADVERTISEMENT
"Ke depan kita enggak mau hanya terima anggaran APBN terus menerus yang mengakibatkan kinerja kita tidak bisa didata dengan baik. Ke depan kementerian ini akan hidup karena apa? Karena kalau dividennya (BUMN) makin besar, maka kita dapat 1 persen. Itu yang kita gunakan. Jadi kita enggak mau hanya andalkan APBN saja," ujarnya.
Gedung Kementerian BUMN usai direnovasi. Foto: Resya Firmansyah/kumparan

Ubah Tagline Warisan Rini Soemarno

Erick mengatakan pegawai kementerian yang masih harus bekerja di lapangan dengan risiko terjangkit virus corona. Tapi, dia menegaskan itu semua merupakan pengorbanan bagi rakyat.
Dia pun mengubah tagline Kementerian BUMN menjadi "BUMN untuk Indonesia" dari sebelumnya "BUMN Hadir untuk Negeri" buatan menteri sebelumnya, Rini Soemarno.
"Kita yang aktif di kementerian, saya apresiasi yang hadir Pak Wakil Menteri, Deputi, staf ahli, staf khusus, semua yang bekerja dengan risiko bisa terjangkit. Tapi ini sebuah pengorbanan yang bisa kita berikan ke rakyat. Karena itu saya hari ini ingin coba ubah tagline jadi BUMN untuk Indonesia supaya lebih besar dan kita juga mau maknanya dalam," katanya.
ADVERTISEMENT

Ungkap Banyak Direksi BUMN Tidak Mengerti Laporan Keuangan

Dia mengaku telah menerima laporan banyak direksi dari perusahaan negara tak mengerti laporan keuangan. Padahal, kemampuan membaca laporan keuangan sangat penting dalam menjalankan sebuah perusahaan.
Akan tetapi, Erick tak menyebutkan siapa saja direksi dan BUMN mana yang dimaksud. Jumlah perusahaan negara mencapai 142 yang jika digabung dengan anak serta cucu perusahaan mencapai 800-an.
"Banyak sekali direksi BUMN juga, ini sudah ada laporannya, tidak mengerti laporan keuangan. Itu bagaimana?" ujarnya.