Eropa Resmi Masuk Jurang Resesi, Bagaimana Prospek Ekonominya?

10 Juni 2023 9:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Eropa. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Eropa. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekonomi Zona Euro (Eropa) resmi masuk dalam resesi teknis di kuartal I 2023. Blok yang beranggotakan 20 negara itu melaporkan pertumbuhan ekonominya terkontraksi atau -0,1 persen di tiga bulan tahun ini.
ADVERTISEMENT
Di mana, secara tahunan atau di kuartal I 2022, pertumbuhan ekonomi Eropa juga turun 0,1 persen. Dengan demikian, dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi digambarkan sebagai resesi teknis.
Kepala ekonom Eropa di Capital Economics mengatakan, resesi ekonomi Eropa ini akan bertahan hingga akhir tahun 2023.
“Berita bahwa PDB menyusut pada kuartal pertama berarti zona Euro telah jatuh ke dalam resesi teknis. Kami menduga bahwa ekonomi akan berkontraksi lebih lanjut selama sisa tahun ini,” ujarnya dalam sebuah catatan yang dikutip reuters, Sabtu (10/6).
Sebelumnya negara Eropa seperti Irlandia, Belanda, Jerman dan Yunani juga sudah melaporkan lebih dulu resesi ekonomi di kuartal I 2023.
Di mana secara keseluruhan, konsumsi rumah tangga Eropa turun 0,3 persen di kuartal pertama ini. Hal ini menyoroti tekanan yang dihadapi konsumen di tengah harga atau inflasi yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Para pengamat juga memprediksi, kalau mereka tidak melihat banyak pertumbuhan (ekonomi) dalam beberapa bulan ke depan. Lingkungan ekonomi yang lesu juga menimbulkan tantangan bagi Bank Sentral Eropa.
Apalagi bank sentral Eropa (ECB) telah menaikkan suku bunga selama 12 bulan terakhir, dan baru-baru ini menetapkan suku bunga acuannya di level 3,25 persen.
Bank Sentral Eropa Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
Bank sentral juga akan bertemu lagi di minggu depan, dan para pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin.
Alasannya, kinerja ekonomi yang buruk membatasi kemampuan ECB untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dalam upaya mengatasi inflasi. Namun pejabat ECB sebelumnya menyarankan bahwa lebih penting untuk menurunkan harga daripada menghindari perlambatan ekonomi.
Imbal hasil obligasi zona euro juga terus diperdagangkan lebih tinggi Kamis setelah pengumuman data, karena beberapa pelaku pasar mengharapkan pengetatan moneter lebih lanjut.
ADVERTISEMENT