Esai Foto: Berlatih Jadi Calon Perawat Lansia di Jepang

6 Oktober 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta pelatihan kerja sedang mempraktekan cara merawat lansia Jepang di Lembaga Pelatihan Hadetama di Bekasi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peserta pelatihan kerja sedang mempraktekan cara merawat lansia Jepang di Lembaga Pelatihan Hadetama di Bekasi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wajah orang-orang yang sedang belajar budaya dan bahasa Jepang di sebuah aula pelatihan di Bekasi itu begitu semringah. Mereka hadir dengan penuh semangat.
Ada juga yang sedang mempraktikkan cara merawat lansia. Mereka merupakan peserta pelatihan kerja di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Hadetama untuk menjadi pengasuh lansia di Jepang.
Pelatihan memberi makan lansia Jepang di Lembaga Pelatihan Kerja Hadetama di Bekasi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tawaran gaji tinggi menjadi daya tarik para peserta ini untuk bekerja di Jepang, upahnya berkisar Rp 15 hingga 30 juta per bulan.
Peserta pelatihan kerja sedang mempraktekan cara merawat lansia Jepang di Lembaga Pelatihan Hadetama di Bekasi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Salah satu peserta pelatihan, Imunel, mengungkapkan ketertarikannya bekerja di Jepang bukan hanya soal gaji, melainkan dilatarbelakangi oleh kesukaannya dengan anime dan budaya Jepang.
Peserta pelatihan kerja ke Jepang sedang membuka catatan mengenai cara merawat lansia Jepang di Lembaga Pelatihan Kerja Hadetama di Bekasi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Di sini, para peserta diberikan pelatihan soal teknis kerja, berinteraksi dengan orang Jepang, dan belajar memahami budaya dan keyakinan Jepang. Materinya meliputi tata bahasa dasar, pengetahuan tentang kebiasaan kehidupan di Jepang dan tata krama makan.
Sejumlah peserta belajar memberi salam saat mengikuti pelatihan kerja untuk bekerja di Jepang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Para peserta juga diperkenalkan pada konsep 'omotenashi', yaitu prinsip keramahan dan pelayan yang tulus yang menjadi dasar budaya Jepang.
Peserta pelatihan kerja di Jepang, Dewi, berfoto dengan latar belakang huruf Kanji Jepang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sejak 2019, LPK Hadetama telah mengirimkan ratusan orang untuk bekerja di Jepang. LPK Hadetama telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi di Jepang untuk memberikan pelatihan yang komprehensif bagi calon pekerja dari Indonesia.
Peserta pelatihan kerja di Jepang, Jihan, berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji di Jepang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Program pelatihan ini mencakup pelatihan bahasa Jepang, pemahaman budaya, hingga keterampilan teknis seperti perawatan kesehatan dasar, pendampingan lansia, serta prosedur keselamatan dan kenyamanan pasien.
Peserta pelatihan kerja di Jepang, Imanuel, berfoto dengan latar belakang suasana kuil dengan bunga sakura di Jepang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pelatihan kerja ini didasari permintaan kebutuhan untuk merawat Lansia di Jepang terus meningkat.
Peserta pelatihan kerja di Jepang, Avita, berfoto dengan latar belakang suasana Kyoto di Jepang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kementerian Dalam Negeri Jepang mencatat, 36,25 juta orang di Jepang berusia 65 tahun ke atas. Jumlah itu hampir 30 persen dari populasi warga Jepang. Pergeseran demografi inilah yang membuat Jepang mencari tenaga pengasuhan dari luar negeri, salah satunya Indonesia.
Peserta menunjuk daerah di Jepang yang akan menjadi tempat kerjanya nanti. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Staff kantor Lembaga Pelatihan Kerja Hadetama sedang berkomunikasi dengan lulusannya yang sedang bekerja di Jepang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Harapan para peserta pelatihan kerja di Jepang di Lembaga Pelatihan Kerja Hadetama di Bekasi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan