Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Esai Foto: Selamatkan Populasi Owa Jawa dan Bangun Perekonomian Warga Malabar
23 Oktober 2024 19:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Populasi owa Jawa (hylobatesmolochh) diperkirakan tinggal sekitar 2.000-4.000 ekor saja di dunia, sehingga primata ini menjadi salah satu satwa yang dilindungi dan masuk dalam daftar merah IUCN dengan status terancam punah (endangered), serta daftar Apendiks I CITES. Persebaran owa Jawa kini hanya terbatas di Pulau Jawa bagian barat, dan menjadikannya spesies owa paling langka di dunia.
Pada tahun 2013 kondisi Owa Jawa di gunung Puntang sudah sulit ditemukan. Itu diakibatkan banyak perburuan liar, perusakan hutan, serta alih fungsi hutan ke perkebunan warga.
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Yayasan Owa Jawa bekerja sama untuk mendukung keberlanjutan program konservasi owa Jawa di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang.
Pada awalnya program ini mendapatkan perlawanan dari masyarakat setempat. Dikarenakan masyarakat sudah tidak bisa lagi memburu hewan, menebang pohon atau mengubah area hutan untuk berkebun.
Masyarakat setempat sangat cemburu atas perlakuan program itu, karena penangkaran dan seremoni pelepasan liaran pertama Owa Jawa di gunung Puntang bisa dikatakan mewah. Ujar Abah Onil salah satu petani di daerah tersebut.
PHE masuk pada dinamika di lapangan, masuk sebagai jembatan untuk mencari solusi terbaik pada kasus ini.
Pada saat itu PHE memberikan program pelatihan pembibitan kopi, memproduksi, pasca panen, pengemasan, penjualan dan alur bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan warga untuk menjaga alam sekitar juga membuahkan hasil dengan baik. Gunung Puntang yang terkenal dengan kopi Yellow Bourbne yang kini sudah mendunia serta populasi Owa Jawa yang semakin bertambah di kawasan tersebut.
Saat ini program dari PHE di gunung Puntang sudah selesai. Masyarakat sudah bisa mandiri untuk menjalankan usahanya dan menjaga alamnya.
Program ini termasuk dalam program pelestarian keanekaragaman hayati yang diusung Subholding Upstream Pertamina, dan merupakan bagian dari dukungan untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15, yaitu melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan ekosistem darat berkelanjutan dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.