ESDM Buka Suara soal Kabar Insentif Konversi Motor Listrik Naik Jadi Rp 10 Juta

20 September 2023 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengisi ulang baterai saat mengonversi sepeda motor konvensional menjadi sepeda motor listrik di Lengkong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (15/9/2022). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengisi ulang baterai saat mengonversi sepeda motor konvensional menjadi sepeda motor listrik di Lengkong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (15/9/2022). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan sinyal meningkatkan nominal insentif konversi motor BBM menjadi motor listrik dari Rp 7 juta menjadi Rp 10 juta per unit. Namun, hingga kini belum ada titik terang dari rencana tersebut.
ADVERTISEMENT
Tenaga Ahli Menteri ESDM, Sripeni Inten Cahyani, menuturkan pada prinsipnya Kementerian ESDM masih menjalankan arahan pemerintah yang ada saat ini, yaitu insentif sebesar Rp 7 juta per unit.
"Oh enggak (ada kenaikan), kita fokus di yang sudah ditetapkan pemerintah dulu saja, kita jalani yang Rp 7 juta, kita optimalkan dulu," katanya kepada kumparan di JiExpo Kemayoran, Rabu (20/9).
Inten menuturkan, pihaknya akan merevisi petunjuk teknis (juknis) dari Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Dalam Program Konversi Sepeda Motor Dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.
Di sisi lain, untuk mengurangi biaya konversi motor listrik yang ditanggung masyarakat, Kementerian ESDM tengah menggodok beberapa upaya yakni sistem cicilan pembelian baterai dan mekanisme tukar baterai (swap) atau sewa.
ADVERTISEMENT
Dengan mekanisme baterai tukar atau sewa, masyarakat tidak usah membeli baterai yang harganya mahal hingga Rp 7,5 juta. Harga baterai membuat harga konversi masih mahal meskipun ada insentif sebesar Rp 7 juta per unit.
Mekanik melepas baterai motor bbm yang dikonversi ke motor listrik di bengkel Bacip Moto Shop di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/7/2023). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
"Pemanfaatan baterai tukar di dalam konversi ini akan bisa menurunkan 50 persen biaya. Jadi masyarakat yang pengin melakukan konversi tidak harus beli baterainya, cukup sewa saja atau cukup bayar KWh atau per charge," jelasnya.
Bahkan, masyarakat bisa melakukan konversi motor listrik secara gratis jika tidak ada biaya tambahan selain membeli baterai, seperti perbaikan rem atau ganti rangka tergantung jenis motornya.
Selain sistem tukar atau sewa, masyarakat juga bisa menggunakan sistem cicilan untuk membeli baterai. Inten menuturkan, pemerintah sudah bersepakat dengan perbankan memberikan kredit tanpa bunga dengan tenor 2 tahun.
ADVERTISEMENT
"Bank sudah memberikan kredit 0 persen bunganya selama 2 tahun. Misalnya 2 tahun harga baterai itu Rp 7,5 juta ya kira-kira Rp 300 ribu (per bulan) selama 2 tahun sudah lunas," lanjut Inten.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif tengah mengajukan penambahan insentif motor listrik lantaran pendaftar program ini baru 6 ribu, masih jauh dari target di tahun 2023 sebesar 50 ribu unit.
"Konversi kendaraan listrik harus dipercepat karena itu manfaatnya banyak. Kita sudah bahas ongkos yang dipakai untuk tambahan subsidi," kata Arifin saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (15/9).
Arifin menjelaskan dengan penambahan insentif bisa mengakomodir ratusan ribu konversi motor listrik. Hanya saja, dia belum bisa membeberkan berapa usulan tambahan insentif yang diajukan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang hampir 6 ribu (pendaftar konversi motor listrik), kita lagi usulin tambahin lagi nya," ujar Arifin.