ESDM: Masyarakat Mampu Konversi Motor BBM ke Listrik Sebesar Rp 7 Juta

18 Desember 2022 16:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana di Gelora Bung Karno, Minggu (18/12/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana di Gelora Bung Karno, Minggu (18/12/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempercepat program kendaraan listrik sebagai bagian dari transisi energi untuk mengurangi impor BBM, serta menghemat subsidi BBM.
ADVERTISEMENT
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, memperkirakan jumlah motor konversi ke motor BBM sekitar 500 unit. Konversi motor listrik tersebut baru berada di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
“Kita sudah tanya ke masyarakat bisa sanggup di angka berapa, di Rp 7 juta. Kalau ada subsidi untuk di luar itu, akan ketemu biaya sekitar Rp 12 juta-14 juta, sisanya disubsidi. Kira-kira konsepnya begitu,” ujar Dadan saat ditemui di Gelora Bung Karno, Minggu (18/12).
Dadan mengatakan, harga konversi motor BBM ke listrik mencapai Rp 14 juta karena harga baterai dan komponen lain telah naik. Ia membandingkan pada tahun 2020, harga konversi motor masih di bawah Rp 10 juta.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menghadiri Electric Vehicle Funday di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/12/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
“Untuk subsidi percepatan (konversi motor listrik) mungkin di situ. Kita lihat, Mudah-mudahan konversi dapat kesempatan yang sama dengan (motor listrik yang baru,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dadan mengungkapkan, pemerintah memiliki peluang untuk menurunkan harga konversi motor BBM ke motor listrik di kisaran Rp 2 juta-Rp 3 juta. Apabila penjualan motor konversi mulai masif, maka harga motor listrik bisa lebih bersaing dengan motor listrik baru.
“Industri dalam negeri tidak akan berkembang karena market tidak ada, ini di-push dua-duanya. Kita ingin harga yang masyarakat inginkan,” lanjutnya.
Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan), dan Ketua DPR Puan Maharani (kedua kanan) berbincang dengan mekanik motor listrik dalam acara Electric Vehicle (EV) FUNDAY di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/12/2022). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto

ESDM Prioritaskan Konversi Motor Bekas

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif, menyebut Kementerian ESDM lebih memprioritaskan program konversi motor bekas. Ia menilai konversi motor cukup dengan modal komponen motor yang lama ketimbang motor listrik baru.
"Jangan (konversi motor) Rp 5 juta, harus lebih dari motor baru. Kalau enggak gitu kan program ini tidak menarik. Kebanyakan motor baru yang disubsidi. Harusnya bisa lebih tinggi," tutur Arifin kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jumat (16/12).
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, pihaknya akan berdiskusi kembali untuk menyepakati angka subsidi yang pas untuk mendorong konversi motor listrik yang lebih banyak menyasar masyarakat kelas bawah yang tidak mampu beli kendaraan baru.
"Ini yang motornya tua-tua, kalau yang baru kan punya duit, mahal kan dan juga itu akan langsung memberikan pengurangan pemakaian BBM dan pengurangan emisi. Kalau motor baru semua kan enggak turun-turun," tegasnya.