ESDM Minta Percepatan Produksi Masela Bisa di 2029

23 November 2023 12:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Integrasi, Koordinasi dan Interface Minyak dan Gas Bumi, Nanang Untung, mengatakan Kementerian ESDM meminta percepatan produksi Blok Masela bisa dilakukan di tahun 2029.
ADVERTISEMENT
Adapun Pertamina telah mengakuisisi hak partisipasi (participation interest/PI) Shell Upstream Overseas Limited sebesar 35 persen. Pertamina mengempit 20 persen, sementara Petronas sebesar 15 persen. Keduanya bergabung dengan Inpex Corporation yang masih mengempit saham 65 persen.
"Dengan komposisi yang baru itu bisa enggak lebih cepat dari schedule yang mereka ajukan kalau bisa, bisa on line bukan 2031, kalau bisa 2029," kata Nanang Untung saat ditemui di JCC Senayan, Kamis (23/11).
Saat ini Pertamina bersama Inpex dan Petronas melakukan revisi plan of development (PoD) Blok Masela, dengan memasukkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dalam program kerja pengembangannya.
"Dan itu proses PoD itu bagian dari proses menuju percepatan itu, jadi segera diselesaikan di kementerian," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Di tempat yang sama, Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, mengatakan revisi PoD tersebut sudah dikirim ke Kementerian ESDM. "Revisi sudah masuk dan sekarang sudah dikirim ke kementerian ESDM," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, memastikan akselerasi penyelesaian proyek Blok Masela setelah terkatung-katung selama 10 tahun, bisa segera berproduksi (on stream) di tahun 2029.
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
"Komitmen kami adalah setelah penandatangan ini kita akan bergerak cepat untuk melakukan pengembangan. Tadi sudah langsung juga kami melakukan koordinasi dengan manajemen Inpex sebagai mitra di Blok Masela ini," ujarnya di sela acara IPA Convex ke-47 di ICE BSD, Selasa (25/7).
Setelah penyelesaian transaksi akuisisi hak partisipasi Shell, Pertamina akan menyelesaikan Front End Engineering Design (FEED) selama kurang lebih 2 tahun, baru kemudian menyelesaikan Final Investment Decision (FID) sebelum tahun 2026.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan tahun 2026 itu sudah ditandatangani sebelum itu FID-nya, dan itu langsung kita jalankan, namun pemerintah meminta akselerasi dari semua proses, kalau bisa kita lakukan lebih cepat akan kita lakukan," kata Nicke.
Dia menambahkan, harapan pemerintah Blok Masela bisa mulai on stream pada tahun 2029. Target ini sangat optimistis mengingat target on stream yang telah ditetapkan Inpex dan Shell sebelumnya yaitu di tahun 2031-2032.
"Kita melakukan upaya bersama dengan Inpex dan Petronas dan pemerintah untuk bersama-sama effort terbaik untuk akselerasi proyek ini agar segera bisa dimanfaatkan kebutuhan gas dalam negeri," jelas Nicke.