ESDM Prediksi Alokasi B30 Bakal Tembus 10,8 Juta Kiloliter di 2022

11 Agustus 2022 17:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengisian bahan bakar Biodiesel B30 pada mobil truk di Kementerian ESDM. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengisian bahan bakar Biodiesel B30 pada mobil truk di Kementerian ESDM. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi alokasi biodiesel 30 persen atau B30 di tahun 2022 ini akan melebihi alokasi yang sudah ditetapkan sebesar 10,15 juta kiloliter (KL), menjadi 10,8 juta KL.
ADVERTISEMENT
Adapun penetapan alokasi B30 sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 150.K/EK.05/DJE/2021, tanggal 30 November 2021 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak dan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel serta Alokasi Besaran Volume untuk Pencampuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Periode Januari-Desember 2022.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan biodiesel yang merupakan campuran solar dengan minyak sawit merupakan salah satu penerapan energi baru terbarukan di Indonesia.
Menurut Dadan, potensi bioenergi di Indonesia sangat besar sekaligus dinamis lantaran hal tersebut tergantung upaya pemerintah dan masyarakat mengembangkan sumber energi tersebut.
"Kita sekarang menggunakan biodiesel dari sawit, (alokasi) tahun ini sekitar 10,1 (juta KL) kalau angka awal, tetapi sepertinya akan lewat di sekitar 10,7-10,8 (juta KL)," ungkapnya saat FGD Kemerdekaan Energi di Tengah Krisis Global, Kamis (11/8).
ADVERTISEMENT
Dadan menjelaskan, proyeksi realisasi biodiesel yang jauh di atas alokasi tersebut disebabkan pemulihan ekonomi Indonesia ternyata lebih cepat sehingga permintaan terhadap bahan bakar menjadi lebih banyak.
Lanjut dia, alokasi biodiesel sebanyak 10,8 juta KL setara dengan kebutuhan minyak mentah sebesar 200 ribu barel per hari (BPH/BOPD). Adapun hingga kini, produksi BBM di Indonesia mencapai kurang lebih 600 ribu bph.
"Kalau kita bandingkan 600 ribu untuk minyak, 200 ribu on top of 600 ribu itu sudah berasal dari EBT. Dengan skala ini cukup besar, 200 ribu BOPD yang dipakai berasal dari sawit yang digunakan untuk diesel," pungkasnya.
Sebelumnya, Dadan mengungkap realisasi B30 hingga Semester I 2022 mencapai 59-60 persen dari total yang sudah dialokasikan 10,15 juta KL.
ADVERTISEMENT
Untuk penyaluran program biodiesel tahun ini akan didukung oleh 22 badan usaha atau BU BBM dengan kapasitas terpasang sebesar 15,49 juta KL dan kemampuan produksi tahunan sebesar 13,52 juta KL.
Dadan menjelaskan, dari data-data penyaluran biodiesel sebelumnya selalu ada kenaikan cukup besar di akhir tahun, yakni pada periode bulan Oktober hingga Desember. Dengan begitu, dia mengatakan sejumlah BU BBM telah mengajukan keinginannya untuk menambah alokasi biodiesel.
“Tambahan total itu sekitar 860 ribu kilo liter,” ujar Dadan di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (27/7).
Adapun saat ini Kementerian ESDM telah melakukan uji jalan B40. Dadan mengatakan ketika B40 diterapkan maka akan menambah alokasi biodiesel dalam negeri.
“Kalau B40 dengan konsumsi seperti ini, kalau B30 kan 10,15 (juta kilo liter) berarti kalau B40 ya tambahnya 3,5 juta kilo liter,” imbuh Dadan.
ADVERTISEMENT