ESDM Ungkap Ada Potensi Tambahan Cadangan 680 Juta Barel Minyak di RI

23 Februari 2023 11:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak di tengah laut. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak di tengah laut. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik ada tambahan potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia, untuk mengurangi ketergantungan impor BBM dan LPG.
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Minerba, Irwandy Arif, mengatakan dalam jangka pendek dan menengah, terdapat potensi tambahan cadangan minyak sebesar 680 juta barel.
"Dengan pengembangan lebih lanjut di Wilayah Kerja (WK) Cepu infill dan klastik, dan pengembangan enhanced oil recovery (EOR) di Wilayah kerja Rokan," jelasnya saat Energy & Mining Outlook 2023 di Jakarta, Kamis (23/2).
Sementara itu, Irwandy juga mengungkapkan sebagai upaya peningkatan produksi gas bumi jangka pendek dan menengah, terdapat potensi penambahan produksi gas bumi sebesar 1.741 juta standar kubik.
Peningkatan tersebut dilakukan melalui pengembangan Lapangan Tangguh, Sakakemang, dan Indonesia Deepwater Development (IDD) yang saat ini masih dalam tahap alih kelola sejak hengkangnya Chevron.
Di sisi lain, Kementerian ESDM juga tengah memperbaiki regulasi untuk membuat investasi hulu migas di Indonesia lebih menarik bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), melalui revisi undang-undang (RUU) Migas, terutama perbaikan fiscal term.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan cadangan minyak Indonesia kira-kira mampu bertahan sekitar 9-10 tahun lagi. Kementerian tengah menggenjot produksi minyak bumi di Indonesia.
"Kalau kita enggak punya yang baru dengan konsumsi yang sekarang ya 9 sampai 10 (tahun), tapi kita juga masih punya kurang lebih 6-7 potensi area baru yang bisa kita kembangkan dan ini bisa juga meningkatkan kita punya," kata Arifin kepada wartawan di kantor kementerian ESDM, Jumat (10/2).
Dengan potensi tersebut, Arifin mengatakan Indonesia bisa mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari pada tahun 2030 mendatang. Target ini juga didorong tambahan produksi dari pengembangan di Blok Cepu dan Blok Rokan.
"Sementara kegiatan-kegiatan di Cepu, menunjukkan juga ada harapan tambahan. Di Rokan dengan massive drilling kita bisa turunkan tren penurunan, targetnya di tahun ini Rokan juga kita bisa nambah," ujarnya.
ADVERTISEMENT