ESDM Ungkap Operator Lanjut Ngebor 3 Sumur Blok Andaman II di 2023

13 Desember 2022 16:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Premier Oil temukan minyak di Blok Andaman II yang berlokasi di lepas pantai Aceh. Foto: Dok. SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
Premier Oil temukan minyak di Blok Andaman II yang berlokasi di lepas pantai Aceh. Foto: Dok. SKK Migas
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap operator atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengelola Blok Andaman II di lepas pantai (offshore) Aceh akan mengebor tiga sumur eksplorasi di tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menyebutkan sejauh ini progres pengeboran di area Andaman yakni sumur Timpan-1 di Blok Andaman II telah selesai di Juli 2022.
Adapun sumur Timpan-1 telah mengalirkan gas 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD). Kemudian, pengkajian seismik Andaman II saat ini juga sedang berlangsung seluas 3.620 km persegi
"Dan pada tahun 2023 rencana akan dibor sekitar tiga sumur, lokasi di Halwa, Timpan-2 (Andaman II), dan Layaran (South Andaman)," ujarnya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Selasa (13/12).
Selain itu, dalam bahan pemaparannya, Tutuka menyebutkan operator Andaman III juga sudah menyelesaikan pengeboran satu sumur yaitu Rencong-1. Namun, hasil pengeboran tersebut yaitu dry with show.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji saat ditemui di Gedung DPR, Senin (12/12/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Tutuka menjelaskan, sejauh ini total sumber daya di area Andaman terakumulasi sebesar 4,86 miliar barel minyak ekuivalen dengan rincian penemuan 260 juta barel minyak ekuivalen, prospek 1,97 miliar barel ekuivalen, dan lead 2,63 miliar barel minyak ekuivalen.
Lebih lanjut, dia memaparkan Wilayah Kerja (WK) Andaman I dikelola oleh Mubadala Petroleum (MP) dengan hak partisipasi (participating interest/PI) sebesar 80 persen, dan Premier Oil yang sekarang dikenal Harbor Energy sebesar 20 persen.
"Dengan recoverable reserve sebesar 239 juta oil ekuivalen yang rencananya akan on-stream diperkirakan pada tahun 2030," imbuh Tutuka.
Kemudian, WK Andaman II dikelola oleh Harbor Energy dengan PI sebesar 40 persen, MP sebesar 30 persen, dan BP 30 persen, memiliki recoverable reserve 2,02 miliar barel minyak ekuivalen yang rencananya dapat on-stream atau berproduksi di tahun 2028.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, kata Tutuka, yaitu WK Andaman III dikelola oleh Repsol dengan PI sebesar 51 persen dan Petronas 49 persen dengan recoverable reserve 1,89 juta barel minyak ekuivalen.
"Serta wilayah South Andaman dikelola oleh MP 80 persen dan Premier atau Harbor Energy 20 persen dengan recoverable reserve 709 juta barel oil ekuivalen yang diperkirakan rencananya on-stream 203," pungkasnya.