Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ethiopian Airlines Akan Terbangkan Lagi Boeing 737 MAX Usai Jatuh, RI Kapan?
28 Desember 2021 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Usai kecelakaan pada 10 Maret 2019 lalu, Ethiopian Airlines akan kembali menerbangkan lagi pesawat Boeing 737 MAX pada Februari 2022. Pengumuman ini disampaikan Kepala Eksekutif Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam.
ADVERTISEMENT
Gebremariam mengaku rencana ini diambil manajemen karena merasa puas dengan perbaikan yang sudah dilakukan maskapai usai insiden kecelakaan yang terjadi 2 tahun lalu. Pada saat itu, Ethiopian Airlines menerbangkan Boeing 737 MAX menuju Kenya, namun baru enam menit setelah lepas landas dari Ibu Kota Addis Ababa, pesawat jatuh dan menewaskan 157 penumpang dan awak pesawat.
"Keselamatan adalah prioritas utama kami dan itu menjadi panduan setiap keputusan yang kami buat dan semua tindakan yang kami ambil," kata Gebremariam dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Selasa (28/12).
Alasan lain Ethiopian Airlines akan menerbangkan lagi Boeing 737 MAX karena mempertimbangkan keputusan Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA) yang sudah melakukan sertifikasi ulang terhadap pesawat jenis ini.
ADVERTISEMENT
"Kami telah mengambil cukup waktu untuk memantau pekerjaan modifikasi desain dan lebih dari 20 bulan melakukan perbaikan dengan ketat, termasuk terhadap pilot, insinyur, teknisi pesawat, dan awak kabin," kata dia.
Pesawat Boeing 737 MAX dilarang terbang sementara oleh FAA pada 2019 usai dua kecelakaan terjadi. Pertama, pesawat yang dioperasikan Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Karawang, Jawa Barat, pada Oktober 2018 yang merenggut 189 nyawa. Kedua, pesawat jenis sama yang dioperasikan Ethiopian Airlines pada Maret 2019 atau lima bulan setelahnya.
Indonesia Kapan Terbangkan Boeing 737 MAX?
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub ) akan menerbitkan pencabutan larangan beroperasi, seluruh pesawat Boeing 737 MAX di Indonesia, setelah melalui proses investigasi dan perbaikan pada sistem pesawat tersebut.
ADVERTISEMENT
Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi, dengan otoritas dan operator penerbangan dari berbagai dunia, khususnya ASEAN. Hingga saat ini, beberapa negara telah mengizinkan kembali pengoperasian pesawat 737 MAX.
"Mengikuti perkembangan itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, juga tengah melakukan persiapan untuk menerbitkan surat pencabutan larangan beroperasi bagi pesawat 737 MAX," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (28/12).
Lebih lanjut, Novie menyampaikan, pihaknya telah melakukan evaluasi teknis terhadap perubahan desain flight control dan evaluasi beban kerja pilot untuk pesawat Boeing 737 MAX, di Simulator Boeing Flight Services Singapura.
Kegiatan itu, dihadiri perwakilan Otoritas Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA) di Singapura, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS), Boeing, dan juga dihadiri secara virtual oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, FAA dan Boeing Seattle. Selama proses evaluasi, kata dia, dilaksanakan penyamaan persepsi, terutama untuk perubahan desain flight control dan dilakukan juga uji terbang, menggunakan simulator Boeing 737 MAX.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ditjen Perhubungan Udara juga berkoordinasi dengan operator penerbangan untuk menyiapkan pengoperasian kembali pesawat 737 MAX baik dari sisi aturan maupun teknis.
Beberapa hal, perlu dipersiapkan, di antaranya adalah penerbitan dan pelaksanaan perintah kelaikudaraan sesuai dengan ketentuan FAA, persiapan pelatihan dan pelaksanaan simulator untuk pilot dan pedoman teknis 737 MAX yang mengacu dari Boeing.
“Beberapa operator penerbangan, menyatakan telah melaksanakan perintah kelaikudaraan untuk pesawat 737 MAX, sesuai dengan ketentuan FAA dan akan mempersiapkan pelatihan dan simulator di fasilitas terdekat, yaitu di Singapura,” ujarnya.