Euro 2024 di Jerman, Merek Lokal Adidas 'Keok' dengan Nike dari AS

18 Juni 2024 16:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teddy bear Albaert, maskot Euro 2024. Foto: RALF HIRSCHBERGER / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Teddy bear Albaert, maskot Euro 2024. Foto: RALF HIRSCHBERGER / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Merek olahraga asal Jerman, Adidas, nampaknya tak bisa bicara banyak pada gelaran Piala Eropa 2024 yang diselenggarakan di negaranya sendiri. Posisinya kalah saing oleh kompetitornya asal Amerika Serikat (AS), Nike.
ADVERTISEMENT
Dibanding Adidas, tim-tim yang tampil di Euro 2024 lebih banyak memakai jasa Nike. Nike menjadi merek olahraga penyuplai peralatan olahraga terbesar pada Euro 2024 ini. GlobalData memperkirakan, Nike menghabiskan USD 132,99 juta, mengungguli Adidas dengan nilai USD 112,31 juta.
"Portofolio merek Nike di Euro bernilai USD 133 juta per tahun, dan dapat mencakup 65 persen dari seluruh pertandingan," tulis Sportcal, dikutip Selasa (18/6).
Bahkan Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) pada Maret lalu telah mengumumkan Nike akan menjadi sponsor utama Timnas Jerman mulai 2027, setelah lebih dari 70 tahun menggandeng Adidas. Diperkirakan DFB akan menghasilkan uang dua kali lipat dibanding pendapatan USD 54 juta per tahun saat bersama Adidas.
Keputusan DFB meninggalkan merek lokalnya mendapat sorotan dari pejabat setempat. "Saya pikir ini adalah keputusan yang buruk, jika perdagangan menghancurkan tradisi dan sebuah rumah," kata Menteri Kesehatan Jerman, Karl Lauterbach, dikutip dari Deutsche Welle (DW).
ADVERTISEMENT
"Bagi saya Adidas dan warna hitam, merah dan emas selalu menjadi milik bersama. Sebuah bagian dari identitas Jerman. Saya ingin lebih banyak patriotisme lokal," kata Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck.
Merek Lokal Tak Sekuat China Kucur Dana
Desain interior hasil kolaborasi dengan Mindblowon Foto: adidas Indonesia
Direktur Pemasaran UEFA, Guy-Laurent Epstein mengatakan UEFA menargetkan peningkatan pendapatan hingga 25 persen pada Euro 2024 ini.
Brand-brand global yang telah mereka amankan menjadi sponsor turnamen mulai dari Adidas, AliExpress, Alipay, Atos, Betano, Booking.com, BYD, Coca-Cola, Engelbert Strauss, Hisense, Lidl, Visit Qatar/Qatar Airways, dan Vivo. Sedangkan brand lokal antara lain Bitburger, Deutsche Bahn, Deutsche Telekom, Ergo, dan Wiesenhof.
“Semua pendapatannya sekitar 25 persen di atas Euro sebelumnya, dan ini merupakan pertumbuhan yang sehat. Kami berada di atas target dan memiliki anggaran yang cukup dalam hal ini, jadi kami sangat senang dengan hasilnya. Secara komersial, kami telah mencapai program yang sangat bagus,” kata Epstein.
ADVERTISEMENT
Dari sponsor tersebut, ada lima perusahaan asal China, mereka adalah perusahaan teknologi keuangan Ant Group induk usaha dari Alipay, raksasa peralatan rumah tangga Hisense, platform e-commerce lintas batas AliExpress, produsen ponsel pintar Vivo, dan produsen kendaraan listrik BYD.
"Pada Euro 2024 yang sedang berlangsung, perusahaan Tiongkok yang mensponsori acara tersebut mencakup lebih dari sepertiga dari 13 sponsor papan atas, menjadikan Tiongkok sebagai satu-satunya sumber sponsor terbesar untuk acara sepak bola besar tersebut," tulis laporan dari portal resmi pemerintah China, China.org.cn.
Direktur Pusat Jaringan Kebijakan Eropa, Henning Vöpel dalam wawancara dengan Deutsche Welle (DW), menilai tawaran agar perusahaan-perusahaan lokal asal Jerman untuk menjadi sponsor Euro 2024 tidak realistis.
Pada akhirnya, kata dia, UEFA akan memutuskan kriteria sponsor berdasarkan penawaran paling besar dan yang paling menarik. Dirinya tak heran bila lima sponsor terbesar di turnamen Euro kali ini datang dari China.
ADVERTISEMENT
“Pasar barang konsumen sebagian besar merupakan pasar global, dan sepak bola memiliki jangkauan global, terutama untuk acara penting seperti Euro. Globalisasi ekonomi dan komersialisasi sepak bola berjalan seiring,” katanya.