Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Eva Alicia Ajak Mahasiswa Tidak Insecure dalam Berbisnis: Who Cares About You?
3 Oktober 2023 14:28 WIB
ยท
waktu baca 3 menitDiperbarui 14 November 2023 11:55 WIB
ADVERTISEMENT
TikToker Eva Alicia turut hadir dalam acara Anak Bangsa Curhat yang diselenggarakan kumparan di Universitas Padjajaran atau Unpad pada Selasa (3/10). Sejumlah mahasiswa pun antusias bertanya ke enterepreneur berusia 20 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu pertanyaan yang menarik diajukan oleh mahasiswi Fikom Unpad bernama Novi. Dia mengaku insecure ketika hendak memulai bisnis. Padahal, ide bisnisnya sudah matang dan hanya tinggal dieksekusi.
Lalu bagaimana jawaban Eva?
Menurut Eva, perasaan insecure yang dialami oleh pebisnis pemula biasanya disebabkan kekhawatiran bakal menerima omongan negatif dari orang lain apabila mengalami kegagalan.
"Dengerin baik-baik, pertama kenapa sih bisa insecure dari awal? Insecure ini basic-nya dari apa? Dari kalian takut sama omongan orang lain dan judgement orang lain, kalian jelek," kata dia.
Padahal, tambah Eva, tak ada satu pun orang yang akan peduli apabila seseorang mengalami kegagalan saat berbisnis. Apalagi, bagi mahasiswa, rentetan kegagalan dalam berbisnis adalah hal yang wajar.
ADVERTISEMENT
"Oke, let me tell you, who cares about you? Siapa yang peduli sama kamu sayang? Enggak ada. Beneran enggak ada," ujar dia disambut gelak tawa mahasiswa yang hadir.
"Aku tanya kalian sekarang, Novi bikin bisnis brownies, terus misalnya bisnis brownies hari ini cuma dapat tiga order, terus siapa yang peduli? Siapa yang mau ngehujat? Enggak ada," lanjut dia.
Eva kemudian menceritakan pengalamannya ketika pernah membuat konten memasak hingga tutorial make up di media sosial TikTok dan penontonnya tak begitu banyak. Ketika itu pun, tak ada yang mempedulikan kegagalannya.
"Aku kalau ngeliat diri sendiri juga alay. Tapi, gak ada yang peduli, kalian aja gak peduli kan?" kata dia.
Maka dari itu, Eva menilai alangkah lebih baik bila bisnis mulai dijalankan sejak sekarang dan berhenti merasa insecure dan takut mengalami kegagalan. Jika sudah melewati tahapan tersebut, barulah pebisnis lanjut memikirkan cara untuk mengembangkan bisnisnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi, pertanyaan sekarang, kamu kapan mau jemput nol itu? The most difficult start is literally the first day, nanti kamu udah bisnis hari kedua dan ketiga, itu challange bukan insecure lagi tapi how to grow the business? So, stop thinking aduh aku insecure, aku enggak nyaman," ungkap dia.
Eva sendiri kini memiliki bisnis perhiasan dengan nama She Wears Gold. Tentu bisnis tersebut tak mudah, ia sempat jatuh bangun lantaran beberapa produk sebelumnya tak mendapat respons positif.
Hal senada dikatakan oleh mahasiswa Fikom Unpad yang sedang menjalankan bisnis di bidang asuransi, Hudzaifah Zaid Abdurrahman atau dikenal Zaid. Dia mengatakan bahwa standar dari sukses atau tidaknya bisnis sepatutnya ditentukan oleh diri sendiri.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kita jangan mematok kesuksesan itu adalah kesuksesan orang lain, standarnya adalah standar orang lain tapi standar kita sendiri," kata dia.
Zaid pun menambahkan, pebisnis pemula jangan khawatir memulai bisnis karena maraknya pesaing. Menurut dia, bisnis yang dijalankan dan dikelola akan menemukan pangsa pasarnya sendiri di kemudian hari.
"Jadi kalau Novi takut banyak pesaing, enggak apa-apa, enggak usah worry, lakuin aja dulu, nanti ketemu dengan list-nya, nanti ketemu dengan marketnya yang tepat," ujar dia.
Reporter: Rachmadi