Event WSBK Bebani Kas InJourney, BUMN: Jangan Rugi Melulu

16 Juni 2023 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pebalap di ajang WSBK Mandalika. Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Para pebalap di ajang WSBK Mandalika. Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Induk holding BUMN Pariwisata dan Aviasi, InJourney, negatif mewarisi utang Rp 4,6 triliun. Rinciannya, utang jangka pendek Rp 1,2 triliun dan utang jangka panjang Rp 3,4 triliun yang bikin arus kas (cashflow) negatif.
ADVERTISEMENT
Dampaknya, Indonesia Tourism Development Corporations (ITDC) sebagai anggota holding InJourney yang mengelola Sirkuit Mandalika akan menyeleksi ajang yang bisa mendatangkan cuan bagi ITDC. Sejauh ini ada MotoGP dan WSBK (Kejuaraan Dunia Superbike). Untuk WSBK, rencananya akan dicoret.
Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari mengatakan pihaknya sedang mendalami kerugian yang dialami ITDC dari pengelolaan Mandalika.
"Terkait kerugian itu kan lagi dilihat semuanya, mungkin beberapa hari ke depan, kita lagi liat kedalamannya (kerugian) berapa. Nanti pasti akan ada pernyataan dari kita melihat WSBK bagaimana," kata Rabin saat ditemui di Sarinah, Jumat (16/6).
Rabin berharap ke depan kerugian tidak terjadi lagi di InJourney. Sebagai aset negara, menurutnya Perusahaan BUMN harus bisa menguntungkan.
Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari. Foto: Akbar Maulana/kumparan
"Toh yang kita inginkan kan kalau bisa ke depannya itu supaya kerugian itu enggak terlalu dalam, soalnya kan di satu sisi BUMN itu kan aset negara, kita enggak ingin supaya rugi mulu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan akan negosiasi ulang acara internasional di Sirkuit Mandalika yang memberatkan arus kas Induk holding BUMN Pariwisata dan Aviasi, InJourney.
Hal ini menyusul kerugian yang dialami ITDC akibat acara Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) karena ajang ini disebut tidak menarik bagi investor untuk menjadi bagian dari sponsor.
"Ada beberapa event yang saya rasa memang misalnya memberatkan ya kita negosiasi ulang. Ya itu hal yang biasa," kata Erick kepada awak media di kompleks parlemen, Kamis (15/6).
Meski begitu, Erick menegaskan jika ajang balapan bergengsi lain yakni MotoGP yang sama-sama dilaksanakan di Sirkuit Mandalika bisa mendulang keuntungan, sehingga akan tetap dipertahankan.
"Tapi kalau MotoGP itu kita pertahankan karena itu sangat positif untuk branding sebuah negara," tegasnya.
ADVERTISEMENT