Express Group Jual Aset 14,5 Hektare Untuk Bayar Utang ke BCA

6 Oktober 2017 14:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taksi Express (Foto: expressgroup.co.id)
zoom-in-whitePerbesar
Taksi Express (Foto: expressgroup.co.id)
ADVERTISEMENT
PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mengakui perseroan sedang mengalami permasalahan keuangan. Sepanjang semester pertama tahun ini, pendapatan perusahaan menurun sekitar 57,57% dibandingkan tahun lalu yang mencatatkan pendapatan sekitar Rp 158,73 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Express Group, Benny Santosa, menyebutkan perseroan akan menjual aset-aset yang tidak terpakai berupa lahan seluas 14,5 hektare. Hasil penjualan aset tersebut akan digunakan untuk mengurangi beban utang.
"Tapi yang jelas itu aset yang tidak produktif. Tadinya itu mau dijadikan pool, tapi tidak terpakai. Jadi kalau bisa kita jual saja. Dapat uangnya untuk kurangi utang, bayar bunganya," kata Benny saat melakukan jumpa pers di Kantor Express Group di Taman Sari, Jakarta, Jumat (6/10).
Adapun beban utang yang ditanggung perusahaan berasal dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp 500 miliar. Benny mengatakan aset yang akan dijual perusahaan bisa menutupi utang tersebut.
"Utang sekitar Rp 500 miliar ke BCA, seharusnya mencukupi. Jatuh temponya masih panjang, tapi harus prudent yang benar. Kalau punya aset utang ini kan bunganya jalan terus sementara aset tidak produktif kan sayang," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengakui dari tiga aset yang akan dijual, perseroan telah berhasil menjual lahan yang berada di kawasan Daan Mogot dengan luas 4 hektare. Namun, Benny enggan menyebutkan berapa dana yang diraih atas penjualan asetnya tersebut.
"Itu di Daan Mogot, bekas kantor head. Masih ada 2 bidang 9,3 hektare di Cibubur satu lagi 1,2 hektare di pinggir jalan raya kota Keranggan, itu asetnya luar biasa besar," kata Benny.