Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
ExxonMobil Kejar Pengeboran 5 Sumur Minyak Lagi sampai Akhir Tahun 2025
19 Maret 2025 19:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menargetkan pengeboran atau drilling terhadap 5 sumur minyak dari proyek 7 sumur di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dapat rampung sebelum akhir tahun 2025.
ADVERTISEMENT
“Sekarang kita mengerjakan lima lagi program pengeboran di lapangan Banyu Urip. Mudah-mudahan sebelum akhir tahun kita bisa kemudian menyelesaikan program drilling ini, kemudian kita tetap bisa melakukan produksi,” ujar Muhammad Nurdin, Senior Vice President Production EMCL kepada wartawan dalam buka puasa bersama di Patio Jakarta, Jakarta Selatan pada Rabu (19/3).
Untuk saat ini Nurdin mengatakan EMCL sudah memiliki dua sumur yang on-line sejak tahun 2024. Kedua unsur tersebut juga sudah berkontribusi pada total produksi secara nasional.
Secara rinci, 7 sumur itu terdiri dari 5 sumur Infill Carbonate dan 2 sumur Infill Clastic.
"Dari dua sumur itu kita sudah menghadirkan kurang lebih sekitar 14.000 barrel. Itu menjadi tambahan untuk produksi nasional,” kata Nurdin.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, Nurdin menjelaskan EMCL sudah memproduksi minyak sebanyak 155.000 barrel oil per day (BOPD).
“kurang lebih itu sekitar 24 juta liter minyak per hari dari Blok Cepu. Itu juga kurang lebih sama dengan 25 persen lebih produksi minyak nasional itu berasal dari Blok Cepu.
Tentu saja pencapaian 25 persen itu tidak membuat kami berpuas diri,” ujarnya.
Merespons hal ini Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro menerangkan dengan produksi sebesar itu, EMCL sudah melampaui target produksi pada APBN.
“Saat ini sudah melewati target APBN, target di APBN itu 136.000 (BOPD),” ujarnya.