Exxonmobil Produksi Perdana Sumur B13 di Blok Cepu 13.300 Barel Minyak per Hari

9 Agustus 2024 13:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sumur B13 Infill Clastic, Lapangan Banyu Urip, Cepu, Kabupaten Bojonegoro yang dikelola oleh PT Exxonmobil Indoensia.  Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sumur B13 Infill Clastic, Lapangan Banyu Urip, Cepu, Kabupaten Bojonegoro yang dikelola oleh PT Exxonmobil Indoensia. Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan produksi minyak perdana Sumur B13 Clastic milik ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) pada Jumat (9/8). Sumur B13 merupakan rangkaian dari proyek 7 sumur di tapak sumur B milik EMCL, Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.
ADVERTISEMENT
Secara rinci, 7 sumur itu terdiri dari 5 sumur Infill Carbonate dan 2 sumur Infill Clastic. Produksi perdana Sumur B13 ini sebagai salah satu upaya EMCL untuk menjaga dan meningkatkan produksi minyak bumi perseroan.
"Selamat, sumur pertama ini sudah bisa menghasilkan 13.300 barrel (per hari). Dan kita harapkan nanti sumur-sumur yang lainnya juga bisa memberikan kontribusi yang signifikan," ujar Arifin saat sambutan.
Sumur B-13 berada di antara sumur eksisting lapangan Banyu Urip Bojonegoro dan dibor directional menggunakan rig PDSI-40.3 dengan rencana kedalaman akhir sumur 6527 ftMD.
Sumur B13 Infill Clastic, Lapangan Banyu Urip, Cepu, Kabupaten Bojonegoro yang dikelola oleh PT Exxonmobil Indoensia. Foto: Abdul Latif/kumparan
Setelah produksi perdana Sumur B13, akan dilanjutkan dengan Sumur B-12. Kedua sumur tersebut akan langsung diproduksikan melalui tie in ke fasilitas produksi Banyu Urip. Selanjutnya akan diikuti oleh pengeboran 3 sumur Infill Carbonate dan 2 sumur Infill Clastic di well pad yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Presiden EMCL Carole J. Gall menyampaikan produksi minyak bumi di Sumur B13 ini akan membantu untuk mencapai target produksi minyak nasional sebesar 1 juta barel per hari pada 2030.
"Sehingga memperkuat ketahanan [energi] nasional, ketahanan energi bagi Indonesia Hari ini bukan sekadar menandai sebuah tonggak sejarah. Ini juga tentang merayakan bakat," kata dia.
Sebagai catatan, potensi cadangan ketujuh sumur ini yang termasuk bagian dari Blok Cepu dikelola oleh SKK Migas dan EMCL. Adapun sumur infil carbonate yang berlokasi di Lapangan Banyu Urip sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi minyak mencapai 42 juta barel.
Adapun, produsen terbesar minyak saat ini, PHR, memproduksi 161.623 barel per hari (BOPD) dari Blok Rokan pada tahun 2023 dan statusnya per 30 Juni 2024 sebesar 157.226 BOPD.
ADVERTISEMENT
Posisi selanjutnya yaitu ExxonMobil Cepu yang mengelola Blok Cepu dengan produksi 155.444 BOPD pada 2023, dan menurun menjadi 143.946 BOPD pada 30 Juni 2024.