Fahri Hamzah Ditugasi Kawal Investasi Asing buat Program 3 Juta Rumah

28 November 2024 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, dan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, serta Wakil Ketua KPK Johanis Tanak di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (5/11/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, dan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, serta Wakil Ketua KPK Johanis Tanak di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (5/11/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah disebut ditugaskan untuk mengawal investasi asing dalam program 3 juta rumah.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Menteri PKP Maruarar Sirait yang menyatakan dirinya menugaskan Fahri agar investasi terhadap program 3 juta rumah tidak hanya berhenti pada Memorandum of Understanding (MoU).
“Jadi saya ngerti bahwa tidak terlalu mudah dan tidak boleh berhenti di MoU. Jadi itu mengawalnya masih banyak. Makanya saya tugaskan Pak Wamen (Fahri) untuk bisa mengawal itu,” kata menteri yang akrab disapa Ara tersebut di Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan pada Kamis (28/11).
Sebelumnya, Fahri sudah ditugaskan Ara untuk mendampingi Presiden Prabowo Subianto ke China dan Uni Emirat Arab untuk penandatanganan pernyataan minat investasi terhadap program 3 juta rumah yang nantinya bisa dilanjut ke proses penandatanganan MoU.
“Makanya saya minta Pak Wamen saya, seharusnya saya yang dua kali diminta Presiden ke luar negeri untuk menandatangani (pernyataan minat) tapi saya minta Pak Wamen, Pak Fahri yang ke luar negeri, pertama ke RRC, yang kedua ke Abu Dhabi, untuk bisa fokus,” jelas Ara.
ADVERTISEMENT
Foto udara deretan rumah pascapembangunan di salah satu perumahan di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (23/11/2024). Foto: Andry Denisah/ANTARA FOTO
Karena memiliki latar belakang pengusaha, Ara bilang Ia memahami untuk mencapai MoU juga membutuhkan kerja keras.
“Kalau kita itu, kebetulan sudah pengalaman ya, sebagai pengusaha. Saya punya juga kan partner juga asing. Jadi saya ngerti bahwa namanya MoU itu masih lumayan kerja keras lah untuk merealisasikannya ya, mengawalnya,” kata Ara.
Walau demikian Ia tetap optimis banyak negara yang akan berinvestasi ke program tiga juta rumah. Investasi tersebut bisa datang karena terdapat kepastian hukum yang jelas di Indonesia, besarnya pangsa pasar sampai tingkat kepercayaan terhadap presiden.
Dalam catatan kumparan, Kepala Satuan Tugas (Satgas) Perumahan yang juga adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo sebelumnya sudah mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) untuk membicarakan pembiayaan program tiga juta rumah. Selain itu Hashim juga bilang Ia sudah mengunjungi Qatar dan China untuk hal ini.
ADVERTISEMENT
Hashim bilang sektor perumahan merupakan salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) sebesar 14 persen. Maka dari itu, sektor perumahan juga bisa menjadi instrumen perkembangan ekonomi.