Faisal Basri Klaim Utang Pemerintah RI Sudah Sangat Membebani

25 Mei 2022 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekonom Faisal Basri. Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ekonom Faisal Basri. Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyebut utang pemerintah Indonesia sudah sangat membebani. Meskipun, katanya, rasio utangnya RI masih sekitar 40 persen dari produk domestik bruto (PDB).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, pemerintah saat ini terus membandingkan rasio utang dengan sejumlah negara yang memiliki rasio utang tinggi, seperti Singapura yang memiliki 131 persen dan Amerika Serikat 108 persen. Padahal, kata Faisal, negara-negara tersebut memiliki beban bunga utang yang rendah terhadap belanja pusatnya.
Beban bunga utang terhadap belanja pemerintah pusat Jepang hanya 12 persen dan Singapura 0,6 persen. Sedangkan, menurut Bank Dunia, beban bunga utang Indonesia terhadap belanja pemerintah pusat mencapai 14 persen dan di tahun ini diperkirakan beban bunga utang terhadap belanja sudah naik menjadi 21 persen.
"Jadi, siapa bilang utang Indonesia masih bisa kita anggap enteng? Sudah sangat membebani walaupun pengertian amannya memang kita sangat boleh jadi tidak akan seperti Sri Lanka," ujar Faisal dalam Webinar: Menghadapi Krisis Utang Negara-negara Berkembang di Masa Pandemi COVID-19 dan Krisis Rusia-Ukraina, Rabu (25/5).
ADVERTISEMENT
Faisal menilai, pada 2014 utang Indonesia hanya Rp 2,62 triliun. Sementara pada tahun 2019, terjadi peningkatan dua kali lipat menjadi Rp 4,792 triliun.
Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai justru mengalami penurunan. Pada periode pertama era Jokowi, rata-rata pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5 persen. Sementara di era kedua pemerintahan Jokowi rata-rata turun mencapai 4,5 persen.
"Terbukti bahwa kita utang meningkat, tapi tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Adapun berdasarkan data APBN, total utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 7.040,32 triliun hingga akhir April 2022. Realisasi ini naik 7,85 persen jika dibandingkan April 2021 sebesar Rp 6.527 triliun. Namun, utang pemerintah tersebut turun jika dibandingkan dengan posisi Maret 2022 yang sebesar Rp 7.052 triliun.
ADVERTISEMENT
Sementara rasio utang terhadap PDB mencapai 30,09 persen, turun dibandingkan bulan sebelumnya 40,39 persen dari PDB.