Faisal Basri: Pak Sandi, Tolong Jangan Promosi Pariwisata Saat Ini

3 Januari 2021 13:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekonom Senior, Faisal Basri saat ditemui di Tjikini Lima, Selasa (15/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ekonom Senior, Faisal Basri saat ditemui di Tjikini Lima, Selasa (15/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri, meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno agar tidak mempromosikan pariwisata saat ini. Sebab, masalah COVID-19 belum juga usai.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, jika promosi pariwisata digencarkan dengan berbagai relaksasi seperti diskon tiket pesawat dan pajak bandara bagi penumpang, justru akan mendorong orang ingin beraktivitas di luar. Padahal, kasus corona di Indonesia sedang tinggi-tingginya, bahkan belum masuk fase puncaknya.
"Jadi tolong Pak Sandi, jangan promosi pariwisata. No way untuk promosi pariwisata di masa sekarang ini. Wong kita lebih krisis kesehatan kok," kata dia dalam Webinar KAHMI Preneur, Minggu (3/12).
Menurut Faisal, yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah menyiapkan infrastruktur pariwisata yang terdampak wabah corona agar kembali kokoh. Dengan begitu, usai wabah ini selesai, pemulihan pariwisata Bali akan lebih cepat.
Infrastruktur pariwisata yang kokoh di antaranya membuka jenis tourism baru seperti heritage tourism, outdoor tourism, family and friend tourism. Jadi, ini kesempatan untuk mengubah jenis tourism yang baru.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang bikin ulang itu pemerintah sendiri, maaf saya blak-blakan. Ngasih diskon pesawat, bebasin airport tax," ujar Faisal.
Selain meminta agar tidak mempromosikan pariwisata saat ini, Faisal juga mengusulkan agar ada pengumpulan dana atau tourism fund bagi pelaku usaha pariwisata di Bali, terutama untuk UMKM yang tidak memiliki modal besar seperti pemilik hotel berjaringan internasional di Bali.
"Saya usulkan di Bali ada tourism fund. Kita tabung dalam satu fund itu untuk dipakai tatkala sedang kesusahan," katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno didampingi Direktur Teknik PT Angkasa Pura I (Persero) Lukman F. Laisa (kiri) meninjau area Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (27/12). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Sandiaga Uno yang baru diangkat menjadi Menparekraf baru gencar melakukan promosi pariwisata di Indonesia. Menurutnya, pemulihan sektor ini tidak perlu menunggu vaksin.
Ia menyatakan akan memaksimalkan penerapan 3M dan program sertifikasi CHSE. Sertifikasi CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak perlu menunggu vaksin, karena ada 3 M plus K4 itu kebersihan, kesehatan, keselamatan dan keberlanjutan lingkungan hidup, CHSE momentum tahap awal. Disiplin berikan kesempatan untuk tim melihat secara detail melihat protokol kesehatan," katanya pada saat konferensi pers virtual akhir tahun, Selasa (29/12).