Faisal Basri Sebut Proyek Infrastruktur Jokowi Ugal-ugalan, Bikin BUMN Sulit

26 April 2021 19:21 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanduk di sekitar Tol Becakayu Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk di sekitar Tol Becakayu Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kesulitan keuangan khususnya yang dialami BUMN Karya jadi perhatian Ekonom senior Faisal Basri. Dia menilai kondisi keuangan BUMN tersebut tidak terlepas dari ugal-ugalannya pemerintah dalam membangun infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Menurut Faisal, sejak 5 tahun lalu pemerintah sudah diingatkan agar lebih berhati-hati dan memperhitungkan baik-baik dalam menentukan proyek infrastruktur.
"Saya sejak awal mengingatkan pemerintah rada ugal-ugalan dalam membangun infrastruktur dan puncak ugal-ugalannya belum terjadi dan akan dilakukan. Saya akan perangi terus, saya ingatkan terus," kata Faisal saat webinar yang digelar GIRMA, Senin (26/4).
Faisal mengungkapkan penerimaan negara dari pajak terus mengalami penurunan. Penurunan pendapatan itu tidak berbanding lurus dengan pengeluaran yang terus saja meningkat.
Faisal mengatakan, pengeluaran meningkat mengakibatkan defisit dan utang pemerintah melonjak. Keadaan tersebut malah diiringi ugal-ugalannya dalam membangun infrastruktur.
"Oke pemerintah tidak sanggup, jadi menugaskan BUMN. Nah BUMN nya itu tidak punya kemampuan yang memadai untuk menerima beban tugas yang berat. Mereka pinjam akhirnya sekarang kesulitan, di lembah krisis menyebabkan utang," ujar Faisal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Faisal menganggap pembangunan infrastruktur yang selesai dilakukan pemerintah juga tidak maksimal manfaatnya. Ia mencontohkan adalah adanya Bandara Kertajati di Jawa Barat, kereta cepat, dan berbagai proyek infrastruktur lainnya.
"Ini ugal-ugalan menyebabkan pemerintah tidak sanggup sendiri dan terjadi krisis fiskal dan berpotensi menciptakan krisis yang cukup dalam, yang bisa berpotensi juga menimbulkan masalah hukum karena satu per satu kasus terungkap kebangkrutan karena salah urus," ungkap Faisal.
Ekonom Faisal Basri dalam diskusi di Katadata Insight Center, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2019). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Untuk itu, Faisal meminta pemerintah terus berbenah dalam proyek infrastruktur agar BUMN terkait tidak semakin kesulitan keuangan. Ia menyarankan BUMN Karya tidak lagi dibebani proyek yang belum matang perhitungannya.
"Pertama tentu saja tidak ditambah bebannya. Kemudian kedua mengintegrasikan perencanaan proyek dengan pencanangan keuangan supaya semua bisa dihitung," terang Faisal.
ADVERTISEMENT
"Kalau sekarang misalnya Pak Jokowi ke luar kota terus rakyat minta ‘Pak bangun Bandara dong di sini’, oke, ditanya Pak Budi Karya pak bangun bandara, tahun depan selesai, gitu perencanannya, ugal-ugalan, tambahnya.
BUMN Karya yang mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk membangun proyek infrastruktur, kini memang mengalami masalah keuangan.
Seperti yang terjadi pada PT Waskita Karya Tbk (WSKT), yang rugi Rp 7,37 triliun pada laporan keuangan 2020. Padahal pada 2019 masih mencatatkan laba bersih senilai Rp 938,14 miliar.
Selain itu, PT Hutama Karya (Persero) juga mencatatkan kerugian Rp 2,09 triliun sepanjang tahun buku 2020. Padahal pada 2019 BUMN penerima penugasan proyek jalan Tol Trans Sumatera ini, meraup laba bersih Rp 1,99 triliun.
ADVERTISEMENT