Faisal Basri: Sektor Pertambangan Sumber Terbesar Jebolnya Pajak, Banyak Maling

25 Januari 2021 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekonom Senior, Faisal Basri saat ditemui di Tjikini Lima, Selasa (15/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ekonom Senior, Faisal Basri saat ditemui di Tjikini Lima, Selasa (15/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekonom senior INDEF, Faisal Basri, menyinggung sektor yang bikin penerimaan pajak negara anjlok. Menurut ekonom jebolan Universitas Indonesia itu, sektor pertambangan punya kontribusi besar dalam jebolnya penerimaan pajak.
ADVERTISEMENT
"Jadi pemerintah ini banyak jebolnya, sumber terbesar menurut saya jebolnya pajak kita dari pertambangan," ujar Faisal dalam webinar Tantangan Regulasi Tembakau, Senin (25/1).
Faisal membeberkan, kontribusi sektor pertambangan terhadap pajak pada tahun 2020 hanya sebesar 4,3 persen. Padahal persentase dalam PDB semestinya sebesar 6,6 persen.
Penerimaan pajak ini, ia bandingkan lebih rendah daripada kontribusi sektor transportasi yang mencapai 4,7 persen. Menurutnya, jika pungutan pajak dari sektor tambang ini dibereskan, akan ada potensi penerimaan negara hingga Rp 50 triliun.
Faisal juga menyinggung soal banyaknya maling-maling pajak di pertambangan ini yang merugikan negara. Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut soal proyek-proyek smelter yang dibina Menko Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
ADVERTISEMENT
"Ini dia nih, maling-maling pajak jebolnya pajak dari smelter nikel yang dibina Pak Luhut itu," pungkas Faisal.