Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau Telkom, Fajrin Rasyid , menyebut perusahaan tengah bertransformasi menjadi perusahaan digital telekomunikasi. Proses transformasi ini dilakukan untuk menyesuaikan diri terhadap perkembangan bisnis teknologi saat ini.
ADVERTISEMENT
"Sehingga Telkom saat ini sedang mengembangkan atau melebarkan sayap ke dunia atau bisnis digital," kata dia dalam webinar 'Persiapan Infrastruktur Data Vaksinasi COVID-19' secara virtual, Selasa (24/11).
Fajrin menjelaskan, pengembangan teknologi yang dilakukan Telkom di dalamnya termasuk data analytics. Data ini menjadi dasar bagi sistem informasi dan satu data vaksin COVID-19 yang saat ini lagi dikembangkan pemerintah.
Dalam persiapan infrastruktur data vaksinasi ini, selain Telkom , ada BUMN lain yang diajak yaitu PT Bio Farma (Persero) sebagai induk Holding BUMN Farmasi. Telkom membantu pemerintah membuat aplikasi pendataan untuk pemberian vaksin gratis dan vaksin mandiri agar valid.
"Di sini kami, Telkom, bantu KPCPEN (Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional) yang di dalamnya terdiri dari berbagai kementerian/lembaga yang diamanatkan untuk mempersiapkan vaksinasi," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Telkom sempat mendapatkan teguran dari Menteri BUMN Erick Thohir karena dianggap tidak mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan bisnis teknologi saat ini.
Kala itu, Erick yang mengkritik Telkom secara terang-terangan mengaku BUMN besar ini seharusnya bisa mengembangkan big data masyarakat Indonesia yang menurutnya telah dikuasai asing.
Kritik itu disampaikan Erick pada Februari 2020 lalu yang membuat harga sahamnya sempat jatuh. Tapi, kini Erick mengaku bangga pada Telkom karena dianggap bisa cepat menangkap tegurannya. Menurut dia, teguran keras itu juga ungkapan rasa sayang pada Telkom.
"Abis statement (keras) saya, turun (saham) Pak Ririek (Dirut Telkom). Tapi abis dibetulin, langsung naik lagi karena investor tidak bodoh, investor percaya ke perusahaan yang punya strategi jangka panjang dan adaptif terhadap perubahan," ujar Erick dalam acara perayaan 25 tahun Telkom melantai di bursa saham pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Belum lama, anak usaha Telkom yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) juga melebarkan sayapnya ke dunia digital. Perusahaan menyuntikkan modal Rp 2,1 triliun ke Gojek Indonesia. Banyak pihak memandang aksi korporasi Telkomsel sebagai bagian dari masuknya perusahaan ke dunia teknologi digital yang saat ini semakin besar.